Suara.com - Semangat Nasionalisme, Menristek Dukung Riset Obat Modern Asli Indonesia
Indonesia sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman hayati memiliki modal untuk mengembangkan industri obat modern asli Indonesia. Riset terhadap pengembangan obat ini nyatanya didukung penuh oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Menristek sekaligus Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro, mengaku akan mendorong adanya pengembangan obat modern asli Indonesia yang berasal dari keanekaragaman hayati khas tanah air. Bambang berharap ekstraksi dari kekayaan biodiversitas tanah air tidak hanya berhenti pada obat herbal terdaftar.
Bambang menyampaikan pihaknya mendorong adanya obat modern asli Indonesia yang memang telah melalui uji klinis.
"Dari kami komunitas riset untuk bidang kesehatan mungkin kita dorong yang ada semangat nasionalismenya, yakni obat modern asli Indonesia," kata Bambang, dalam acara Rakornas 2020 Kemristek/BRIN di Gedung Graha Widya Bhakti Puspiptek, Serpong, Tanggerang Selatan, Kamis (30/1/2020).
Menurut Bambang, selain sektor pertanian, sektor kesehatan secara kualitas dan kuantitas memang merupakan sektor yang paling menonjol dari kegiatan penelitian yang ada di Indonesia. Sejauh ini, kata dia, penelitian kesehatan utamanya terkait obat.
"Penelitian kesehatan memang utamanya pada obat. Karena, Manusia secara natural akan mencari jalan sebaik mumgkin untuk menyehatkan dirinya. Selain Germas [Gerakan Masyarakat Sehat] mau tidak mau, kita masih harus berkutat pada masalah obat," ujarnya.
Kendati begitu, Bambang tak memungkiri bahwa obat-obatan yang ada di Indonesia sebagian besar merupakan impor. Hal itu lah yang menurutnya menjadi kegelisahan di komunitas ilmuan kesehatan dan kedokteran.
"Kalau secara generalisasi, saat ini sekitar 90 persen atau bisa dibilang mayoritas (obat) itu masih impor. Kemudian ini lah yang menimbulkan kegelisahan pada banyak pihak pelakunya, terutama pada ilmuan di bidang kedokteran dan farmasi," katanya.
Baca Juga: Jadi Kuntilanak, Asmara Abigail Riset Penderita Gangguan Jiwa
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan