Suara.com - Hari Kanker Sedunia yang diperingati setiap 4 Februari setiap tahunnya, membuat kita harus kembali menengok fakta kanker di Indonesia, terutama kanker yang sering menyerang perempuan. Menurut data terbaru Komite Penanggulangan Kanker Nasional, dari jumlah total 266 juta penduduk Indonesia, terdapat 348.809 pasien kanker baru setiap tahunnya, dan 80 persen di antaranya tidak terobati.
Kanker pada perempuan lebih sering terkait dengan hormon. Dan data menyebutkan, bahwa 1 dari 6 perempuan menderita kanker. Bahkan, 1 dari 11 perempuan dengan kanker meninggal dunia.
Lalu, apa saja jenis kanker yang paling sering menyerang perempuan? Berikut daftarnya, melansir laman Times of India, Selasa (4/2/2020).
1. Kanker kulit
Kanker kulit menjadi kanker yang paling umum didiagnosis di seluruh dunia. Sel kanker pada umumnya terbentuk seperti pigmen dan menyerupai warna kulit asli kita. Nah, yang patut dikhawatirkan adalah jika warna ini menyebar karena terpapar matahari.
Kanker kulit biasanya terjadi di kulit kepala, wajah, bibir, telinga, leher, dada, lengan dan tangan. Bentuknya seperti noda merah atau berbentuk lesi, dengan pemukaan yang bersisik dan berkerak.
2. Kanker payudara
Kanker ini paling banyak diderita perempuan, sebagaimana data menyebutkan 1 dari 8 perempuan menderita kanker jenis ini sekali seumur hidup. Meski, kanker payudara juga bisa terjadi pada laki-laki.
Gejala-gejala yang terlihat pertama kali antara lain benjolan di payudara, perubahan bentuk, ukuran, penampilan, serta pengelupasan di sekitar puting yang kemerahan.
Baca Juga: Pemeriksaan Biopsi Bikin Kanker Semakin Parah? Begini Penjelasan Pakar
3. Kanker paru-paru
Dalam 40 tahun terakhir, angka kasus paru-paru di kalangan perempuan meningkat pesat. Sel-sel kanker mulai berkembang dengan cepat di paru-paru, lalu masuk dan menyebar ke bagian lainnya.
Merokok dipastikan jadi penyebab paling umum kanker jenis ini. Tapi mirisnya, angka menemukan lebih dari setengah perempuan yang terdiagnosis kanker mengaku tidak pernah merokok. Adapun tanda gejala paling umum kanker ini adalah batuk berdarah, sesak napas, nyeri dada, turunnya berat badan, sakit kepala, dan nyeri sendi.
4. Kanker rahim
Kanker rahim menyebar dari lapisan rahim hingga ke rahim. Jenis kanker yang berkembang di dalam rahim dinamakan sarkoma rahim, tapi kasus ini jarang terjadi. Kanker rahim biasanya terjadi pada perempuan pascamenopause. Adapun gejalanya seperti perdarahan vagina setelah menopause, serta perdarahan yang diiringi dengan nyeri di bagian panggul.
5. Kanker tiroid
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental