Suara.com - Proses observasi dan monitoring kesehatan ratusan WNI yang baru dipulangkan dari Wuhan, China, telah memasuki hari keempat. Pada Rabu (5/2) ini, Kementerian Kesehatan RI memberikan informasi terkini mengenai kondisi kesehatan ratusan WNI tersebut di Natuna.
Diceritakan oleh Dirjen P2P, dr. Anung Sugihantono, M.Kes, melalui teleconference dengan media, tercatat ada empat orang yang mengunjungi pos kesehatan yang ada di ring satu wilayah observasi.
"Mereka di antara empat orang ini mengeluh satu gatal-gatal, kedua chepalgia atau pening, satu merasa cemas, dan satu masalah pencernaan. Alhamdulillah semuanya sudah ditangani oleh tim kesehatan kita yang ada di sana," kata Anung.
Setiap hari, lanjutnya, seluruh orang yang mengikuti proses observasi kesehatan terus dipantau suhu tubuh dan kesehatannya secara umum. Dan sejauh ini, kata Anung, tidak ada peningkatan suhu tubuh atau gejala-gejala lain yang berkaitan dengan gejala infeksi virus corona.
Kemenkes juga telah mengirim tujuh tim psikolog yang akan bertugas selama sisa waktu proses observasi ke depan. "Kemarin tujuh orang tim psikolog yang ada di Natuna ini sudah masuk ke ring satu dan memberikan dukungan psikologis untuk terus dampingi sampai masa observasi selesai," tambah Anung.
Area observasi sendiri dibagi ke dalam tiga zona, yaitu ring satu yang merupakan tempat ratusan warga yang dikarantina beserta tim penjemput dan tim kesehatan, serta ring dua dan ring tiga yang merupakan tempat pejabat dan ahli melakukan observasi dari jarak yang relatif jauh.
Sebelumnya diberitakan, dari total 42 sampel kasus dugaan virus corona yang masuk ke 27 rumah sakit di 15 provinsi di Indonesia, 40 sampel dinyatakan negatif dan dua sampel masih dalam observasi lebih lanjut.
"Kementerian Kesehatan tetap melakukan pengawasan terus menerus jadi spesimen (sampel kasus dugaan) masih tetap dalam pengawasan kita," kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Balitbangkes Kemenkes, Dr. dr. Vivi Setiawaty M.Biomed.
Kemenkes juga mengonfirmasi mengenai kasus positif infeksi virus corona seorang WNI yang tinggal di Singapura. Dikatakan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementeria Kesehatan RI, dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes, WNI tersebut adalah seorang pekerja migran yang tidak pernah bepergian ke China.
Baca Juga: Dikarantina di Natuna, WNI dari China Dijenguk Prabowo
"Dia tertular oleh majikannya yang juga positif virus corona. Jadi ini penularan manusia ke manusia," tambah dr. Wiendra.
Secara keseluruhan, Kemenkes menyadari betul adanya peningkatan kasus wabah virus corona. Namun Kemenkes meminta masyarakat untuk tenang dan tidak panik.
"Peningkatan Kasus ini masih eksponental dan meningkat. Kita tetap diminta tidak panik dan tidak takut meski harus waspada dan tentunya semua harus mengikuti saran WHO," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer