Suara.com - Masuki Bulan Kedua, Kapan Wabah Virus Corona Berakhir?
Wabah virus corona mulai menjadi perhatian sejak awal Januari 2020 kemarin. Di tempat asal wabah, Wuhan, virus dengan nama sementara 2019-nCoV tersebut sudah menjadi ancaman sejak akhir Desember 2019 dan sempat disebut sebagai pneumonia misterius dari Wuhan.
Kini virus corona telah membuat 28 ribu lebih orang sakit dengan 565 kasus kematian. Pertanyaannya sekarang, kapan kiranya wabah mengerikan ini akan berakhir?
Di hadapan media, dokter spesialis paru, Erlina Burhan mengungkap riwayat kasus wabah yang pernah terjadi dan disebabkan virus yang menyerang saluran nafas. Salah satunya adalah kasus flu burung dan merscov yang pernah menyerang dunia.
"Kalau pengalaman dengan flu burung, wabah terjadi dua sampai tiga tahun merscov juga hampir seperti itu dan sars lebih pendek. Ini (virus corona) karena transmisi dan penularannya cepat, kita belum tahu dan kita selalu katakan kalo nCoV (virus corona) ini masih sesuatu strain yang baru," kata Erlina di Jakarta, Kamis, (6/2/2020).
Ia melanjutkan, meski memiliki kemampuan transmisi atau penularan yang sangat tinggi dan masif, namun virulensi atau kemampuan 'menyakiti'-nya tergolong tidak semematikan penyakit virus lainnya seperti Sars dan Merscov. Kata Erlina, jika mortalitas kasus infeksi sars adalah 10 persen dan merscov adalah 30 persen, maka virus corona strain 2019-nCoV ini sekitar 2.1 sampai 2.3 persen saja.
"Jadi virulensinya lebih rendah, jadi untuk mematikan kecil tapi transmisinya yang luar biasa cepat hanya dalam hitungan satu bula 20 ribu lebih di 28 negara," tambah Erlina.
Ia berharap segala upaya yang telah dilakukan seperti pengetatan dan penghentian laju gerak manusia dari wilayah wabah ke negara lain membuat virus tak menyebar semakin luas lagi. "Jadi kalau sekarang China mengisolasi warganya, mudah-mudahan wabah cepat selesai dan negara lain juga tetap bersiap-siap untuk menghentikan wabah ini," tutupnya.
Menurut data global, lebih dari 90 persen kasus infeksi virus corona terjadi di kawasan China daratan dan tersebar di 19 dari 31 provinsi di China. Kini wabah virus corona telah terdeteksi di 28 negara dunia.
Baca Juga: Apa Mungkin Terinfeksi Virus Corona Tapi tak Jatuh Sakit? Ini Kata Pakar
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara