Suara.com - Sebelumnya, virus corona dilaporkan bisa menular antar manusia melalui tetesan cairan tubuh ketika batuk atau flu. Laporan terbaru juga mengungkapkan bahwa virus corona bisa menular melalui aerosol atau udara.
Laporan terbaru mengenai proses penularan virus corona ini disampaikan oleh Zeng Qun, wakil kepala Biro Urusan Sipil Shanghai saat konferensi pers di Shanghai, Sabtu (8/2/2020) kemarin.
"Cara utama penularan virus corona melalui kontak langsung dan tetesan cairan tubuh, terutama dari pernapasan," kata Zeng Qun dikutip dari worldofbuzz.com.
Selain itu, pakar kesehatan Zeng Qun juga menyarankan warga China untuk melakukan tindakan pencegahan, seperti membatalkan semua kegiatan sosial dan pertemuan, membuka jendela rumah secara teratur untuk menjaga sirkulasi udara dan mendisinfeksi rumah.
Karena, ia mempercayai bahwa virus corona jenis baru di China ini bisa menular antar manusia dengan berbagai cara. Selain tetesan cairan tubuh, ia percaya virus corona ini bisa menular melalui aerosol atau udara.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, virus corona bisa menyebar antar manusia ketika orang mengalami batuk atau bersin. Umumnya, penularan virus corona ini sama seperti influenza dan penyakit pernapasan lainnya.
"Tetesan cairan tubuh ini keluar dari hidung atau mulut. Lalu orang-orang yang berada di dekatnya mungkin akan menghirupnya ke dalam paru-paru," jelasnya.
Pada dasarnya, aerosol adalah partikel kecil yang merypakan inti dari tetesan cairan tubuh. Partikel ini bisa bertahan di udara dalam waktu lama.
Menurut e-porta Rumah Sakit Mount Sinai, pantogen memang tidak bisa tahan di luar tubuh, tetapi ini memiliki jangkauan lebih jauh daripada tetesan cairan tubuh.
Baca Juga: Demi Seorang Balita Penderita Kanker, Sebuah Restoran Mau Buka Lebih Awal
Perbandingan singkat antara transmisi tetesan cairan tubuh dan aerosol menunjukkan, bahwa virus corona dapat ditransmisikan ketika orang menghirup udara yang sudah tercampur pantogen.
Karena itu, semua orang diaharapkan bisa menjaga kesehatan dan stamina tubuh. Selain itu, lebih baik menghindari berada di lingkungan ramai orang yang bisa meningkatkan risiko tertular virus corona.
Tag
Berita Terkait
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
-
Pasien COVID-19 di Taiwan Capai 41.000 Orang, Varian Baru Corona Kebal Imunitas?
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental