Suara.com - WNI dari China di Natuna, saat Pulang Bakal Dipantau 14 Hari di Rumahnya
Genap 10 hari sudah para WNI yang dievakuasi dari China tiba di tanah air dan diobservasi di Pangkalan Udara Militer Lanud Raden Sadjad Natuna, Kepulauan Riau.
Tersisa 4 hari dari total hari waktu inkubasi, itu artinya jika 238 WNI ini tidak juga mengalami gejala pneumonia seperti batuk, bersin, dan sesak napas maka mereka akan segera dipulangkan di rumahnya masing-masing.
Lalu, bagaimana nantinya mereka dipulangkan? Apakah pemerintah sudah menyiapkan rencana?
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono mengatakan nantinya setelah ratusan WNI pulang mereka harus dilakukan pemantauan di wilayah rumahnya. Dan pemantauan itu juga tetap dilakukan selama masa inkubasi 14 hari.
"Tapi masih ada protokol berikutnya pemantauan status kesehatan wilayahnya di wilayah lama, sama satu kali masa inkubasi lagi," ujar Anung di Balitbangkes, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).
Tapi yang jadi masalah kata Anung, kemenkes belum mendapat informasi bagaimana cara perhitungan 14 hari ini, sebelum mereka dipulangkan. Apakah dihitung sejak mereka tiba di Natuna atau hari dimana mereka di evakuasi di China, tapi dalam pemantauan Kemenkes.
"Sedang diperhitungkan kita sedang komunikasikan 14 harinya itu pada saat mereka berangkat dari Wuhan atau pada saat mereka tiba di Natuna atau Batam supaya tidak diributkan," ungkapnya.
Di sisi lain, kata Anung pendapat Ahli China yang fokus pada virus corona menyebut inkubasi yang sebenarnya adalah 28 hari. Nah, inilah yang masih belum ketemu satu suara oleh pemerintah Indonesia. Apalagi WHO juga belum mengeluarkan soal 28 hari ini. Sedangkan sebelumnya masa inkubasi WHO hanya sebanyak 14 hari.
"Ahli China merilis bahwa inkubasinya 28 hari, nanti kalau ditambah-tambah gitu jadi pening kan kita, kalau memang belum ada keputusan WHO ya sudah jadi kita mengacunya kepada yang di WHO," jelasnya.
Baca Juga: Kasus Meningkat, Singapura Teliti Pembuatan Vaksin Virus Corona Wuhan
Nah, untuk membuat kesepakatan Anung menyebut Kemenkes sedang merapatkan keputusan dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia Kebudayaan siang tadi.
"Jadi nanti sekitar jam setengah bersama KemenkoPMK membahas itu. Senarionya belum tahu seperti apa tapi kita bergerak semua, baik dalam tatanan kesehatan observasi sudah selesai, ya pulang," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan