Suara.com - Beberapa waktu yang lalu, kematian seorang dokter berusia 51 tahun memicu kemarahan publik setelah sekretaris Partai Komunis China Jiangsu menyebut dokter tersebut sebagai 'seorang teladan bagi petugas medis lainnya'.
Dokter tersebut diketahui meninggal karena kelelahan setelah bekerja tanpa henti selama 18 hari.
Dalam pernyataan lain yang dirilis pada Senin (12/2/2020), mendiang dokter tersebut dipuji lantaran dianggap telah memimpin dengan memberi contoh karena bagaimana ia mendedikasikan dirinya sepenuhnya untuk pekerjaan, kata sang sekretaris partai.
Dilansir World of Buzz, dokter yang meninggal pada 7 Februari dan bernama Xu Hui tersebut merupakan wakil direktur Nanjing Hospital of Traditional Chinese Medicine.
Penyataan sang sekretaris itu pun memicu kemarahan di antara warganet dan mereka mengungkapkannya melalui cuitan di Twitter.
"Bukan, bukan seorang panutan. Dr Xu Hui jelas harus dipuji atas pengorbanannya, tetapi bekerja 18 hari berturut-turut bukanlah penutan," cuit salah seorang penulis Jiayang Fan.
Warganet lain pun ikut mengomentarinya.
"Jadi panutan adalah dengan meninggal? Anda akan kehilangan semua petugas medis dengan sangat cepat."
"Aku mengagumi dedikasinya tetapi aku berharap dia bekerja di lingkungan di mana karyawan dijaga juga. Mereka akan memiliki kesempatan yang lebih untuk hidup sehat untuk merawat lebih banyak orang," cuit warganet lainnya.
Baca Juga: Soal Wabah COVID-19 di Singapura, Dokter dan Pemerintah Berdebat
"Panutan? Apa kau bercanda? Dia bisa saja hidup untuk menyelamatkan banyak orang," kata warganet lain.
Bahkan warganet di Weibo menolak untuk tetap diam tentang kematian Xu, “mereka (pekerja medis) adalah manusia, bukan mesin. Mereka kelelahan."
Berita Terkait
-
Yu Menglong Diduga Bunuh Diri, Berapa Gaji Aktor China?
-
Sinopsis Drama China Encounter with You, Tayang Ulang di iQIYI
-
Tragis! Ojol Tewas di Demo: Masyarakat Desak Penyelidikan Tuntas, Ada Apa dengan Kendaraannya?
-
Gregoria Mariska Batal Partisipasi di Dua Ajang Bergengsi, PBSI Buka Suara
-
Pendidikan Mentereng 3 Anak Sri Mulyani, Ada yang Lulus Dokter Spesialis UI
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan