Suara.com - Sering Pakai Masker di Dagu? Bisa Jadi Sumber Penularan Penyakit Lho!
Penggunaan masker merupakan langkah awal mencegah infeksi penyakit, tak terkecuali virus Corona Covid-19 yang sedang mewabah di China.
Namun hati-hati, jangan asal pakai masker jika tak ingin fungsinya sebagai pelindung hilang. Bahkan menurut Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, Sp-PD, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Idnonesia, pemakaian masker yang tidak tepat justru bisa menjadi sumber penularan penyakit.
"Yang salah antara lain menggunakan masker di dagu ada yang di leher atau masker terpasang longgar. Jika melihat posisi masker di dagu mungkin ingin dibuka dulu dan mungkin juga akan dipasang kembali," tulis Ari, dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (14/2/2020).
"Justru kondisi ini bisa membuat masker jadi sumber penularan karena bagian yang terpakai sudah terlepas dan bagian yang sebagai tempat mencegah masuknya kuman di posisi yang mudah terhirup melalui hidung. Saya rasa hal ini harus menjadi perhatian, kalau tidak mau lagi menggunakan masker sebaiknya di lepas dan dibuang," terangnya lagi.
Bahkan, ia juga melakukan pengamatan kecil-kecilan tentang perilaku pemakaian masker masyarakat Indonesia. Dikatakannya, hanya 65 persen orang yang menggunakan masker secara benar, yakni menutupi mulut dan lubang, serta kawat hidung tertutup dengan baik.
Ia juga tidak menyarankan penggunaan masker N95 untuk pemakaian sehari-hari. Diakuinya, masker ini lebih efektif untuk mencegah infeksi, karena daya saringnya terhadap partikel kecil yang mencapai 95 persen.
"Tetapi (masker N95) lebih tepat digunakan di ruang tertutup di mana kita memang berada pada keadaan akan kontak dengan orang yang sudah positif terinfeksi virus atau tuberkulosis," urai dokter berkacamata ini.
Ketika digunakan di luar ruangan, efektivitas masker untuk mencegah infeksi penyakit akan berkurang. Justru, seseorang lebih merasa tidak nyaman bahkan berisiko kekurangan oksigen.
Baca Juga: Dokter Taiwan Bagikan Cara Bikin Masker Cegah Corona Covid-19, Gampang Kok!
"Salah-salah mereka yang menggunakan masker N95 ini akan kekurangan oksigen atau hipoksia. Kondisi hipoksia dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke atau kolaps/pingsan apalagi jika orang tersebut sudah mempunyai permasalahan dengan paru," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
Terkini
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?
-
Susu Tanpa Tambahan Gula, Pilihan Lebih Aman untuk Anak