Suara.com - Harga masker drastis meningkat setelah virus corona menginfeksi warga di banyak negara.
Kekinian, harga satu kotak masker N95 dibanderol lebih mahal dari harga satu gram emas di Indonesia.
Dialihbahasakan dari The Straits Times, Rabu (12/2/2020), harga sekotak berisi 20 masker N95 di toko perlengkapan medis di Pasar Pramuka, Jakarta dihargai Rp 1,5 juta.
Harga masker seperti itu nyaris dua kali lipat dari harga satu gram emas yakni Rp 800 ribu.
Lonjakan harga masker terjadi di Indonesia meskipun tak ada satu kasus virus corona terjadi di Tanah Air.
Permintaan masker terus mengalami kenaikan, banyak apotek kehabisan stok masker.
Sementara itu, masker bedh tiga lapis yang lebih tipis dari N95 kini dihargai Rp 275 ribu untuk satu kotak berisi 50 buah masker. Padahal, harga normal masker tersebut hanya Rp 30 ribu per kotak.
Para pedagang grosir kini menjatah pasokan untuk para pengecer. Salah satunya pemilik Toko Aini di Pasar Pramuka yang mengaku mendapatkan pembatasan pembelian masker.
Ia hanya dapat membeli lima sampai 10 kotak masker. Biasanya ia bisa membeli hingga 50 kotak untuk setiap kali pembelian.
Baca Juga: Tuntut OJK, Nasabah Jiwasraya: Bayar Klaim Kami Tunai
"Penjual grosir memberitahu saya bahwa mereka harus memenuhi pesanan dari luar negeri, China dan Jepang," kata Aini yang menolak memberikan nama lengkapnya.
Tak hanya masker, sanitiser juga mengalami lonjakan permintaan. Satu botol isi 500 ml dijual seharga Rp 80 ribu, naik dari biasanya hanya Rp 45 ribu.
Kementerian Kesehatan Indonesia mengumumkan ada sebanyak 62 suspek virus corona di wilayah Indonesia. ebanyak 59 kasus dinyatakan negatif.
Pada 2003 silam, Indonesia melaporkan kurang dari lima kasus sindrom pernapasan akut atau SARS dan tidak ada kematian dalam kasus tersebut.
Berita Terkait
-
Tekan Hoaks Virus Corona, Pemerintah Harus Jelaskan Berdasarkan Sains
-
Pemkab Akan Kirim Bantuan Masker jika Ada TKI dari Gunungkidul di Hong Kong
-
Hadapi Virus Corona Covid-19, Singapura dan Malaysia Sepakat Kerja Sama
-
Pakar UGM: Wabah Virus Corona Wuhan Peluang Mandiri Bawang Putih
-
Biar Semangat, Staf Medis di Wuhan Ajak Pasien Virus Corona Joget Bersama
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'