Suara.com - Morning sickenss merupakan hal yang umum dialami oleh perempuan hamil, tak terkecuali sang Duchess of Cambridge, Kate Middleton.
Dalam sebuah podcast 'Happy Mum, Happy baby' yang disiarkan pada Sabtu (15/2/2020) kemarin, Kate menceritakan morning sickness parah yang dialaminya saat hamil.
"Aku merasakan morning sickness yang sangat parah dulu. Banyak orang yang mengalaminya lebih parah. Tapi itu suatu hal yang menantang bagiku," kata Kate, dilansir Today.
Morning sickness yang dialaminya ini ternyata sebuah kondisi yang dinamakan hiperemesis gravidarum. Sebab, komplikasi pada trimester pertama kehamilan yang menyebabkan mual dan muntah amat parah.
Mual dan muntah yang terjadi akibat hiperemsis gravidarum lebih parah daripada morning sickness biasanya.
Saking parahnya, kondisi ini dapat menyebabkan sang ibu dehidrasi, mengalami penurunan berat badan drastis, kekurangan gizi, ketidakseimbangan elektrolit, hingga gangguan metabolisme.
Jika tidak ditangani, komplikasi hiperemsis gravidarum dapat menjadi seirus dan terkait dengan ginjal, sistem saraf, dan kerusakan hati.
Hingga kini belum diketahui apa penyebab dari kondisi ini. Namun, dilansir Hello Sehat, beberapa ahli percaya hal ini terkait dengan perubahan hormon tubuh yang terjadi selama kehamilan.
Peningkatan kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) terutama saat minggu ke-8 kehamilan dapat meningkatkan resiko mual dan muntah saat hamil. Hormon yang meningkat ini dilepaskan oleh plasenta.
Baca Juga: Kate Middleton Selalu Lakukan Hypnobirthing sebelum Persalinan, Apa Itu?
Selain itu, peningkatan estrogen dan progesteron (terutama saat trimester pertama kehamilan) dapat menyebabkan penurunan kerja otot.
Otot lambung yang lemas dapat membuat ibu hamil mudah memuntahkan isi perutnya.
Hiperemesis gravidarum juga diduga disebabkan oleh:
- Stres saat hamil
- Infeksi Helicobacter pylori (H. pylori)
- Korpus luteum (massa dari folikel yang matang) terletak di ovarium kanan karena konsentrasi hormon steroidnya lebih tinggi.
- Genetika
- Hamil setelah berusia 30 tahun
- Mengalami hamil anggur
- Mengalami hipertiroidisme atau hipotiroidisme
- Mengalami kondisi seperti tekanan darah tinggi, migrain aktif, dan diabetes gestasional
- Ibu hamil yang kegemukan
Selain berbagai faktor tersebut, hamil anak kembar dua atau lebih juga menjadi salah satu penyebab umum hiperemesis gravidarum lainnya.
Berita Terkait
-
Ada Apa? Pangeran William Tiba-Tiba Sewa Pengacara Perceraian Putri Diana, Bikin Istana Gempar
-
Pangeran Harry Tegaskan Tak Akan Kembali ke Kerajaan, Ternyata Ini Alasannya!
-
Berbagi Kisah Perawatan Kanker, Apakah Kate Middleton Jalani Terapi Topi Dingin agar Rambutnya Tak Rontok?
-
Kate Middleton Tenteng Tas Ikonik saat Hadiri Agenda Pertama di 2025, Disebut Warisan Kerajaan Seharga Rp59 Juta
-
Kate Middleton Ungkap Masuk Tahap Remisi Kanker, Apa Itu?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan