Suara.com - Kematian Ashraf Sinclair, suami Bunga Citra Lestari tidak hanya menjadi perhatian media Indonesia, tetapi juga media Malaysia.
Seperti yang kita ketahui, Ashraf Sinclair meninggal dunia karena serangan jantung pagi hari pada Selasa (18/2/2020) lalu.
Serangan jantung merupakan penyebab kematian tertinggi yang bisa menyerang siapapun, meskipun tidak ada faktor genetik. Banyak orang menghubungkan risiko serangan jantung dengan tekanan pekerjaan dan stres.
Padahal serangan jantung tidak selalu dipicu oleh tekanan bekerja, tetapi masih banyak faktor lain yang bisa memperburuk kondisi jantung seseorang.
Selain itu, banyak orang mungkin belum memahami waktu paling berbahaya dan riskan jika seseorang terkena serangan jantung.
Menurut Public Health Malaysia dikutip oleh worldofbuzz.com, waktu paling berbahaya jika seseorang terkena serangan jantung, yakni antara pagi hari dan selama fase tidur terakhir.
Satu kelompok penelitian di Harvard pun telah mempelajari waktu berbahaya serangan jantung ini. Mereka menemukan bahwa risiko ekstra infark miokard atau serangan jantung terjadi antara pukul 6 pagi sampai tengah hari, yakni sekitar 40 persen.
Peningkatan risiko ini disebabkan oleh hormon kortisol Anda yang disekresikan oleh kelenjar adrenal meningkat pada waktu tersebut.
Jadi, Anda akan mengalami peningkatan tekanan darah, kadar gula dan detak jantung selama rentang waktu berbahaya tersebut.
Baca Juga: IDI Minta Puskesmas Aktif Lakukan Deteksi Dini Virus Corona Covid-19
Ketika itu terjadi, tubuh Anda akan membutuhkan lebih banyak oksigen yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah, termasuk jantung.
Pagi hari juga merupakan waktu yang tepat bagi partikel-partikel dalam darah Anda untuk menempel di dinding pembuluh darah Anda. Hal ini akan membuat aliran darah Anda tepat saat tubuh membutuhkan oksigen.
Tetapi, hal ini merupakan salah satu faktor dari banyak aspek lain yang membuat Anda berisiko terkena serangan jantung.
Adapun risiko lainnya seperti orang dengan tekanan darah tinggi, diabetes, kebiasaan merokok, stres dan kurang tidur yang semuanya bisa meningkatkan peluang serangan jantung.
Pada intinya, jangan abaikan gejala-gejala yang mengarah pada serangan jantung. Bagaimanapun, deteksi dini dan perawatan cepat bisa menyelamatkan nyawa seseorang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik