Suara.com - Makan malam tepat waktu merupakan hal penting yang seharusnya tidak dilewatkan oleh anak-anak dalam masa pertumbuhan. Namun, sekarang ini banyak anak-anak yang makan malam tidak tepat waktu karena sejumlah alasan.
Padahal telat makan malam bisa berdampak pada kesehatan anak-anak. Bahkan dampak kesehatan serius dari telat makan malam sudah diakui oleh ahli gizi.
Dr Satvinder Kaur, ahli gizi dan asisten profesor dari program Parenting Positif Asosiasi Pediatrik Malaysia, baru-baru ini menjelaskan hubungan antara makan malam dengan gangguan pencernaan, karies gigi, dan tumbuh kembang anak.
"Banyak orang cenderung makan malam bukan karena kelaparan. Tetapi karena mengidam, kebosanan atau stres yang menyebabkan makan berlebihan," kata Satvinder Kaur dikutip oleh worldofbuzz.
Karena makan malam biasanya mendekati jam tidur anak. Artinya, metabolisme anak akan lebih rendah dibandingkan pada siang hari, sehingga tubuh membakar lebih sedikit kalori.
Kalori ekstra setelah makan malam itulah disimpan sebagai lemak tambahan. Akibatnya, sistem pencernaan anak juga akan menghadapi kesulitan untuk memproses makan malam dalam waktu singkat.
"Orangtua perlu menyadari bahwa makan malam terlambat itu tidak sehat, terutama untuk anak-anak. Mereka akan cenderung makan lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuhnya, terutama jika dia sudah makan malam," jelas ahli gizi.
Bahkan, Satvinder Kaur menyatakan bahwa makan malam bisa menjadi salah satu pendorong prevalensi statistik Malaysia yang mengkhawatirkan sebagai negara ASEAN terkemuka dalam obesitas anak.
"Jika makan malam terlambat sudah menjadi kebiasaan, anak bisa mengalami pertambahan berat badan karena konsumsi berlebihan, sehingga menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas," jelasnya.
Baca Juga: Ilmuwan Buat Peta 3D Pertama dari Protein Utama Corona Covid-19
Satvinder Kaur juga mengatakan kebiasaan makan malam terlambat yang bertahan hingga dewasa akan lebih sulit dikontrol. Kondisi ini bisa menjadi lebih kronis dan menyebabkan masalah kesehatan lebih serius.
Karena itu, orangtua perlu memberi contoh yang baik pada anak-anak mengenai kedisiplinan untuk tidak mengemil atau makan malam terlambat. Selain itu, batasi kebiasaan anak-anak bermain gadget, atur kebiasaan tidur yang sehat, dan jangan lewatkan makan malam.
Berita Terkait
-
Audy Item Buka-bukaan Soal Obesitas yang Pernah Dialaminya: Lebih dari Sekadar Diet dan Olahraga!
-
Benarkah Berat Badan Naik Saat Kurang Tidur dan Stres? Waspada Risiko Obesitas
-
Jangan Sampai Ketinggalan, 3 Link DANA Kaget Aktif Buat Makan Enak Malam Ini
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Bahaya Tersembunyi Obesitas: Mengapa Berat Badan Berlebih Bikin Anda Lebih Cepat Tua?
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?