Suara.com - Yuk, Pilih Makanan Sehat Agar Terhindar dari Penyakit Kronis
Mengubah pola makan menjadi lebih sehat tentu bukan perkara yang mudah. Namun menurut nutrisionis Moch. Aldis Ruslialdi, SKM, CNWC, dari Nutrifood, menjadi smart eater bukanlah hal yang sulit bila dilakukan perlahan dan konsisten.
"Apapun yang jadi penyakit di dalam tubuh itu sebagian besar berasal dari makanan," katanya dalam Annual Media Gathering by Nutrifood di Puncak, Kamis (27/2/2020).
Salah satu yang bisa menjadi acuan adalah munculnya sindrom metabolik. Sindrom metabolik bisa diibaratkan jembatan menuju penyakit kronis, seperti diabetes, jantung, ataupun stroke.
Ada lima sindrom metabolik yang bisa dialami manusia, yaitu:
1. Visceral obesity, obesitas yang berpusat hanya di perut alias buncit
2. Resistensi insulin, kondisi di mana gula darah kita semakin bermasalah
3. Tekanan darah tinggi
4. Kadar trigliserida tinggi
5. Rendahnya kadar kolesterol HDL atau kolesterol 'baik'
"Upaya perubahan paling mudah adalah perubahan pola makan. Banyak orang di sekitar kita yang makannya berubah tapi caranya salah. Orang Indonesia itu rata-rata kelebihan kalori 43 persen dalam sehari yang tidak disadari," kata Aldis.
Sebenarnya, pola makan kita sudah ditentukan sejak memilih bahan makanan. Menjadi smart eater berarti kita bisa memilih makanan yang lebih sehat daripada biasanya.
Bisa juga dengan menggunakan acuan makanan sehat 'Isi Piringku', yang mengandung komposisi dalam satu piring terdapat sepertiga karbohidrat dan sayuran, sisanya diisi buah-buahan dan lauk-pauk.
Baca Juga: Imunitas Baik, Tangkal Virus Corona dengan Makanan Sehat Ini
Aldis mencontohkan, misal terbiasa makan nasi Padang, tentu tak serta merta bisa langsung berubah makan salad. Tak masalah jika masih ingin makan nasi Padang, namun bisa mengganti lauknya dengan yang selain rendang, memperbanyak sayuran daun singkong, dan mengganti porsi nasi menjadi setengah.
Tak hanya sehat, tentu dengan cara seperti ini makan menjadi hemat. Selain itu, kita juga perlu membatasi asupan gula, garam, lemak per hari untuk makanan ringan. Gula maksimal 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan gula, garam maksimal 5 gram atau setara dengan 1 sendok teh garam, dan lemak (dalam contoh minyak) 67 gram atau setara dengan 5 sendok makan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?