Suara.com - Tak Jabat Tangan dan Pakai Tisu Basah, Benar Bisa Cegah Corona Covid-19?
Adanya dua orang warga Depok yang positif terinfeksi virus corona Covid-19 membuat banyak masyarakat panik berlebihan, dan tidak membaca lebih jauh bagaimana penularan virus. Alhasil, berbagai praktik pencegahan keliru dilakukan, yang malah dianggap tidak efektif.
Takut untuk berjabat tangan dinilai langkah yang terlalu berlebihan, karena yang terpenting adalah menjaga kebersihan seperti selalu tidak lupa mencuci tangan sebelum melakukan kegiatan.
"Nah, kalau kemudian apakah jabat tangan apakah cium tangan, itu jadi sesuatu yang penting, kalau kita sakit salaman sama dia kena. Jangan terpaku pada prinsip itu," ujar Sekretaris Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen P2P) Kemenkes di Jakarta, Selasa (3/3/2020).
Perlu diingat, virus ini menginfeksi saluran pernapasan dan penularannya melalui droplet atau partikel kecil dari mulut atau hidung penderita. Jadi yang terpenting melakukan etika bersin dan batuk, yakni menggunakan masker atau menutup hidung dan mulutnya agar tidak terkena orang lain, lalu mencuci tangan.
"Karena ini infeksi saluran napas, maka reseptor pada orang yang sehat dan menjadi sakit, pasti saluran napasnya," ungkap Yuri.
Lalu, bagaimana penggunaan tisu basah sebagai pengganti masker saat terjadi kelangkaan, bolehkah? Yuri sebut ini menyalahi fungsi dan kurang efektif. Apalagi karena basah, maka debu dan bakteri akan mudah menempel.
"Kemudian tisu basah dipakai masker, ya kalau belinya masker dipakai masker, jangan beli tisu basah dipakai masker. Tisu basah nempel semua, kan itu basah luar dalam," jelasnya.
Baca Juga: Cegah Corona, Gereja Semarang Larang Jabat Tangan, Cium, dan Pakai Air Suci
"Nah, kalau sekedar kita bisa-bisa aja, pakai kertas biasa juga biasa, tapi kan sebenarnya bukan itu," ungkapnya sambil berkelakar.
Sebagai juru bicara untuk penanganan corona di Indonesia, ia berharap masyarakat tidak panik dan tetap berpikir sesuai nalar. Mengedepankan pencegahan adalah yang terbaik, ia juga meminta para awak media untuk terus bisa mengedukasi masyarakat.
"Teman-teman ada besar harapan kami, bahwa media ini jadi fasilitas sarana berkomunikasi edukasi masyarakat, kita jangan kehilangan berpikir yang benar," tutupnya.
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek