Suara.com - Wabah virus corona Covid-19 yang terus meningkat secara global membuat publik resah. Orang yang sedang sakit pun disarankan memakai masker bedah untuk mencegah penularan virus corona.
Tetapi, sejumlah orang yang sehat atau tidak merasakan gejala apapun juga memilih memakai masker bedah untuk melindungi diri dari penularan virus corona.
Padahal penggunaan masker bedah terus-menerus justru tidak baik. Menurut seorang dokter yang dilansir dari Asia One, penggunaan masker bedah terlalu lama bisa memengaruhi kesehatan kulit kita.
Beberapa orang merasakan kulitnya menjadi lebih sensitif dan rawan berjerawat di beberapa tempat akibat penggunaan masker bedah.
Seorang dokter dari Paragon Medical Center, dr Xhou Ke Jia, mengatakan kondisi itu disebabkan oleh penggunaan masker yang membuat kulitnya tidak bisa bernapas.
Ketika seseorang bernapas lalu menghembuskannya, suhu dan kelembapan di dalam area yang tertutup masker akan meningkat. Kondisi ini bisa menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak.
Pada akhirnya, kondisi ini bisa menyebabkan kulit lebih sensitif dan mudah tersumbat. Selain itu, membiarkan masker dalam waktu lama juga meninggalkan bekas pada kulit.
Dengan demikian, dr. Zhou menyarankan orang-orang untuk melakukan perawatan kulit selama periode pencegahan wabah corona Covid-19 dan memakai masker.
Anda bisa menggunakan pelembab setiap hari untuk mengurangi kemungkinan kulit kering atau berminyak. Karena, kulit wajah yang kering atau berminyak bisa menyebabkan atau memperburuk kondisi kulit, seperti jerawat.
Baca Juga: Efektifkah Masker N95 Cegah Corona Covid-19 pada Anak-Anak?
Adapun waktu terbaik untuk menggunakan pelembab wajah, yakni setelah mandi, mencukur jenggot atau saat terjadi pengelupasan kulit.
Hindari mengeringkan kulit wajah yang basah menggunakan handuk dan menggosok-gosoknya. Karena, cara ini bisa memperburuk hingga merusak kelembapan kulit.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh