Suara.com - Indonesia masih mengalami kasus kekerasan terhadap perempuan dengan angka yang cukup tinggi. Data dari Komnas Perempuan disebutkan terjadi peningkatan kasus kekerasan pada perempuan hingga mencapai 800 persen sejak 2009 hingga 2019.
"Banyak kasus kematian ibu tiap tahun terus meningkat karena ketidakpahaman masyarakat akan kebutuhan reproduksi perempuan," kata Komisioner Perempuan Marianna Amruddin dalam acara peringatan hari Perempuan Internasional di Jakarta, Minggu (8/3/2020).
Ia mengungkapkan, kasus kematian itu paling banyak terjadi akibat konflik di dalam rumah tangga keluarga. Seorang ibu kurang mendapat dukungan dari suami, lingkungan, dan juga mertua.
Menurut Marianna, perempuan di Indonesia belum merdeka atas kesehatan reproduksinya karena mendapat berbagai tekanan sosial.
"Hampir semua perempuan akan menjadi ibu dan istri, peran merawat keluarga. Jadi ujung tombak masyarakat dan menentukan bangsa ini mau kemana. Kalau tidak peduli pada kesejahteraan perempuan, itu sama saja mengabaikan jumlah penduduk," katanya.
Sementara itu, dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Brawijaya Antasari Dinda Derdameisya juga menyatakan bahwa perempuan harus diajarkan sejak dini mengenai sistem reproduksinya.
"Banyak pasien yang gak ngerti dan keputusan hamil masih terserah suami, bahkan kontrasepsi aja masih butuh masukan suami," kata Dinda dalam acara serupa.
Padahal menurutnya, perempuanlah yang seharusnya menentukan sendiri penggunaan alat kontrasepsi setelah itu baru diskusi dengan keluarga.
Baca Juga: 5 Potret Cinta Laura Jadi Duta Anti Kekerasan Perempuan dan Anak, Panutan!
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
Terkini
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!