Suara.com - Gejala dari virus corona Covid-19 dideskripsikan memiliki kemiripan dengan penyakit pilek atau flu, membuat jutaan orang bertanya-tanya apakah batuk atau tenggorokan yang gatal adalah gejala Covid-19.
Dilansir dari Fox News, gejala Covid-19 antara lain demam, batuk dan sesak napas. Gejala tersebut muncul dalam dua hingga 14 hari setelah terpapar virus.
Namun gejala awal lain yang harus diperhatikan orang soal Covid-19 adalah masalah pencernaan, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Gastroenterology.
Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti China, melihat data dari 204 pasien virus corona di provinsi Hubei China, dan menemukan bahwa 99 dari mereka memiliki "satu atau lebih gejala pencernaan sebagai keluhan utama mereka."
Gejala-gejalanya termasuk diare, muntah dan sakit perut.
Jika salah satu dari gejala-gejala ini berkembang, ada langkah-langkah yang harus Anda ambil untuk melindungi diri sendiri dan orang lain sebelum menuju ke dokter atau ruang gawat darurat yang juga akan membantu melindungi sistem perawatan kesehatan bangsa, kata Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
"Di beberapa bagian negara, sistem perawatan kesehatan sudah ditekankan ke titik puncaknya," Dr. Jay Butler, wakil direktur CDC untuk penyakit menular, mengatakan dalam Webinar pada hari Rabu.
Butler mendesak orang untuk menghindari lari ke ruang gawat darurat lokal atau rumah sakit jika memperlihatkan gejala yang mirip Covid-19.
Ia lebih menyarankan untuk menelepon rumah sakit atau hotline khusus corona untuk menggambarkan gejala dan mendapatkan instruksi tambahan tentang apa yang harus dilakukan jika perlu.
Baca Juga: Benarkah Berjemur Bisa Bunuh Virus Corona Covid-19?
"Dalam hal orang yang menderita penyakit pernapasan, ada dua pemikiran," katanya.
"Kita masih dalam musim flu, jadi kemungkinan besar itu akan menjadi sesuatu yang lain selain Covid-19, dan jika itu Covid-19, itu akan menjadi penyakit ringan," jelasnya.
Butler pun menyarankan untuk lebih mewaspadai gejala-gejala seperti demam, sesak napas dan rasa penuh di dada. Ketika gejala itu berkembang lebih parah, ada baiknya untuk menelepon pihak medis ketimbang langsung ke rumah sakit.
Catatan Redaksi:Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis