Suara.com - Wabah virus corona Covid-19 yang sudah menyebar luas perlu diwaspadai. Tetapi, beberapa orang mungkin masih menyepelekan virus mematikan ini.
Seorang ibu asal Malaysia pun menceritakan pengalamannya dikarantina bersama anaknya yang masih bayi. Cerita seorang ibu ketika awal mula dikarantina bersama anaknya pun diunggah oleh akun Twitter @mufarwafarid.
Mufarwa mengunggah foto seorang bayi beserta cerita ibu bahwa sekarang ini anaknya harus diisolasi bersama bayi lainnya yang positif terinfeksi virus corona Covid-19.
Anaknya mulai terinfeksi virus corona Covid-19 setelah kontak dekat dengan kakeknya yang baru pulang dari acara Tabligh Akbar di Malaysia. Sedangkan, kakeknya juga dinyatakan positif virus corona Covid-19.
"She was in the same room at the nursery with another baby yang positive Covid-19, sebab direct contact dengan atuknya yang baru balik dari Tabligh. Atuknya pun positive," tulis sang ibu dalam foto tersebut.
Sang ibu pun memohon doa semua orang untuk anaknya dan dirinya sendiri agar segera membaik. Begitu pula untuk suami dan anak laki-lakinya agar dilindungi dari wabah virus corona Covid-19.
Selain itu, ia juga bercerita situasi selama berada di karantina. Ia mengakui bahwa terasa menakutkan ketika berada di ruang isolasi karena corona Covid-19.
"Kami sekarang berada di ruang isolasi untuk perawatan corona Covid-19. Sejujurnya, ini sangat menakutkan. Saya hanya bisa mondar-mandir di daerah tertentu dan mereka selalu mengawal kami," ujarnya.
Sebelum mereka dikarantina, dokter sempat menghubungi mereka untuk pemeriksaan rutin. Akhirnya dokter memutuskan untuk mengisolasi mereka di rumah sakit karena hasil pemeriksaan paru-paru anaknya.
Baca Juga: Seperti Apa Karantina Astronot?
"Pagi kami juga sama mengerikannya, banyak panggilan telepon dari KKM, PKD dan beberapa dokter datang untuk melakukan pemeriksaan rutin. Pada akhirnya, kami butuh dipantau di sini karena mereka tidak puas dengan hasil paru-paru Thea (anaknya)," ujarnya.
Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China dilansir oleh Health.usnews.com, hampir 90 persen dari lebih 72 ribu kasus corona Covid-19 terjadi pada orang usia 30 hingga 79 tahun.
Lalu, hanya 8,1 persen kasus corona Covid-19 yang menyerang remaja dan 0,9 persen adalah orang yang lebih mudah atau di bawah 9 tahun.
Anak-anak yang terinfeksi virus corona Covid-19 biasanya memiliki gejala yang lebih ringan atau tidak sama sekali. Selain itu, tingkat kematian antara pasien yang lebih muda juga lebih rendah daripada populasi paruh baya atau lebih tua.
CDC mengatakan bahwa laporan di luar China menunjukkan bahwa anak-anak dengan corona Covid-19 juga berisiko mengalami komplikasi parah sindrom gangguan pernapasan akut dan syok septik.
Sementara itu, anak-anak biasanya mengalami gejala seperti pilek, demam dan batuk. Sama halnya dengan semua penyakit pernapasan, anak-anak tertentu juga mungkin berisiko tinggi mengalami infeksi parah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah