Suara.com - Meningkatnya jumlah pasien COVID-19 setiap harinya menimbulkan kekhawatiran baru di masyarakat. Sejumlah unggahan di media sosial sempat menyebut bahwa virus corona atau COVID-19 juga bisa menular melalui hewan peliharaan.
Hal ini membuat sejumlah masyrakat khawatir dan menyingkirkan hewan peliharaan tersebut. Namun, benarkah COVID-19 bisa menularkan manusia melalui hewan peliharaan?
Dalam sebuah video yang diterima Suara.com dari Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, COVID-19 hingga saat ini diduga menular melalui kelelawar. Coronavirus sendiri sebenarnya merupakan keluarga dari Coronaviridae.
Coronavirus juga terdiri dari corona alpha dan beta yang menginfeksi mamalia, serta corona virus gamma dan Delta yang menginfeksi burung dan mamalia air. Sedangkan COVID-19 yang saat ini menjadi pandemi ialah beta coronavirus yang diduga berasal dari kelelawar.
Sejumlah ahli virologi mengatakan butuh perantara dari kelawar untuk bisa menularkan ke manusia. Sehingga hingga saat ini penularaan melalui kelewar masih berupa dugaan.
"Corona virus yang menyerang hewan itu coronavirus alpha yang jenisnya tidak sama dengan yang menyerang manusia pada pandemi sekarang. Tidak perlu panik dan paranoid dan menyingkirkan hewan peliharaan karena isu hewan peliharaan bisa menularkan COVID-19," ungkap Ketua Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (ADHPHKI), drh. Siti Komariah, dalam video tersebut.
Sementara itu, menurut Ahli Patologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB University, Prof Agus Setiyono, sampai saat ini masih belum ada bukti yang valid kaitannya infeksi COVID-19 lewat hewan peliharaan.
"Yang paling penting menjaga kesehatan lingkungan,kesehatan manusia dan juga kesehatan hewan," ujar Agus.
Direktur Eksekutif Rumah Sakit Hewan Pendidikan FKH IPB, Prof Drh Deni Noviana, PhD, DICVIM., juga menigmbau masyarakat untuk menjaga hewan peliharaan dan menjaga asupan nutrisi yang seimbang. Deni juga mengingatkan untuk secara rutin membersihkan hewan peliharaan.
Baca Juga: Benarkah Virus Corona Diciptakan di Laboratorium di Wuhan? Begini Faktanya
"Kemudian tetap menjaga kesehatan dengan mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan disinfektan yang cukup dan melakukan pemeriksaaan rutin pada hewan dan memberikan vaksinasi, dan yang melihat gejala hewan yang sakit agar membawa ke dokter untuk mendapatkan kesehatan yang lebih baik," kata Deni
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis