Suara.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto memastikan sebanyak 150.000 kit atau alat rapid test sudah tiba di Indonesia. Pemeriksaan sudah dilaksanakan beberapa hari lalu hingga saat ini.
Namun, pemeriksaan rapid test ternyata tak cukup hanya sekali. Jika hasilnya negatif, pemeriksaan mesti diulang 10 hari setelahnya.
"Oleh karena itu yang harus dilakukan manakala pemeriksaan negatif adalah mengulang kembali. Kita sudah menyepakati bahwa kita akan mengulang kembali setelah 10 hari. Harapan kita bahwa antibodi itu sudah terbentuk dan kita bisa mengidentifikasikannya," ujar Yurianto di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (24/3/2020).
Seperti diketahui sampel yang diambil dalam rapid test ini adalah sampel darah. Sampel diambil untuk melihat kadar immunoglobulin atau sejenis antibodi (sistem imun) yang akan muncul dalam darah saat virus memasuki tubuh.
Sayangnya, immunoglobulin tidak akan langsung terbentuk saat virus masuk kurang dari 7 hari. Itulah sebabnya hasil tes bisa saja menunjukkan negatif. Alhasil pemerintah perlu melakukan pemeriksaan kembali setelah 10 hari sebagai bentuk penegasan.
"Kalau hasilnya positif, maka kita yakini sedang terinfeksi virus. Tapi kalau hasilnya negatif 2 kali, maka kita meyakini bahwa tidak terinfeksi oleh virus," ucap Yurianto.
Mereka yang dinyatakan positif dari pemeriksaan rapid test, pemerintah akan kembali melakukan penegasan dengan pemeriksaan swab, yakni mengambil sampel spesimen di rongga belakang mulut dan hidung, atau dikenal dengan PCR.
"Oleh karena itu ini harus penting dengan kita identifikasikan bersama. Sehingga sekalipun pada pemeriksaan pertama negatif, kita akan tetap meminta melaksanakan menjaga jarak dalam berkomunikasi sosial," ungkap Yurianto.
Baca Juga: Akibat Corona, Pusat Perbelanjaan Blok M Sepi Begini Penampakanya
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!