Suara.com - Setiap orangtua tentu ingin anaknya tumbuh optimal dengan sehat dan cerdas. Praktisi Kesehatan dari klikdokter, dr. Martha Fitri Alextina, mengatakan bahwa stimulasi tumbuh kembang anak bisa dilakukan berdasarkan jenjang usia.
"Agar dapat disesuaikan dengan perkembangan yang sudah terjadi pada tubuh anak," kata Martha dalam diskusi via pesan langsung di Whatsgrup Kalcare Kulwap, Selasa (31/3/2020).
Martha menjelaskan, perkembangan usia anak dikategorikan dalam empat fase sesuai usia, yaitu:
1. Fase golden period 1000 hari pertama sampai 2 tahun
Orangtua bisa menstimulasi dengan mainan khusus anak dengan usia kurang dari 2 tahun. Menurut Martha, pilihan bermain sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan pengembangan 8 kecerdasan anak agar di usia dini pun anak sudah mulai terlatih dan memiliki pondasi yang kuat untuk melanjutkan ke fase berikutnya.
2. Fase kanak-kanak awal (2–6 tahun)
Dalam fase usia ini, bisa dilakukan stimulasi kecerdasan bahasa. Orangtua harus banyak memberi kesempatan bercerita dan berkomunikasi, berdiskusi tentang sebab akibat, memberi kesempatan anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
"Untuk stimulasi kecerdasan logika bisa mengenalkan berhitung, mengajarkan aturan, diskusi, dan penjelasan sebab akibat," jelas Martha.
Sedangkan untuk stimulasi kecerdasan visual spasial, orangtua bisa mengajak anak menggunting, membuat prakarya, berjalan-jalan, mengenalkan anak pada peran dan batasan peran dari orang-orang di sekitarnya.
Baca Juga: Bahaya Meningitis terhadap Kesehatan Perkembangan Anak
Dan untuk stimulasi kecerdasan kinestetik, bisa dilakukan dengan olahraga, menari, mengajak anak untuk membiasakan antri, menunggu, dan bersabar.
Kemudian untuk stimulasi kecerdasan musik bisa dilakukan dengan memperdengarkan lagu, mengajak bernyanyi, dan mengajarkan bermain alat musik.
Martha menambahkan, untuk stimulasi kecerdasan intrapersonal dan interpersonal bisa dilakukan dengan mengajarkan kemandirian, mengajarkan mengontrol emosi, mengajak anak berinteraksi dengan orang lain, dan merangsang dengan permainan peran.
Dan untuk kecerdasan naturalis, ajak anak bermain di lingkungan terbuka, ke kebun binatang, pegunungan atau pantai, dan melatih anak menjaga kebersihan lingkungan.
3. Fase kanak-kanak menengah (6 – 9 tahun)
Ini menjadi fase pertama kali anak dididik di luar lingkungan keluarga. Tujuannya, agar anak mampu membedakan yang baik dan buruk. Juga anak sudah masuk ke dalam usia sekolah di mana mendapatkan pendidikan dari sekolah maupun pendidikan dari keluarga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi