Suara.com - Kebiasaan merokok telah disebut bisa memperburuk kondisi seseorang ketika terinfeksi virus corona Covid-19. Hal yang sama juga berlaku jika seseorang merokok elektrik atau vaping.
Kini, kasus virus corona Covid-19 di seluruh dunia sudah lebih dari 1 juta orang. Johns Hopkins University pun menemukan bahwa ada hubungan antara virus corona Covid-19 dengan vaping.
Meskipun belum ada buktinya, para ahli kesehatan telah meyakini bahwa merokok meningkatkan risiko komplikasi akibat virus corona Covid-19. Menurut National Institute on Drug Abuse pun kondisi buruk itu bisa terjadi pada orang yang menggunakan vape.
"Sangat masuk akal bila kondisi apapun yang memengaruhi pernapasan, seperti penyakit paru-paru kronis atau akut dan kebiasaan merokok lebih rentan membuat orang mengalami komplikasi," kata Albert Rizzo, kepala petugas medis dari American Lung Association dikutip dari The Healthy.
Sejauh ini, infeksi virus corona Covid-19 hanya berbahaya pada orang dengan penyakit kronis. Sedangkan bukti adanya hubungan antara virus corona Covid-19 dengan vape masih terbatas.
Padahal virus corona Covid-19 juga berbahaya bagi dewasa muda, karena mereka lebih mungkin berasal dari kelompok yang sudah menggunakan vape.
Sayangnya, bahaya vape dengan virus corona Covid-19 tidak terdokumentasikan dengan baik, sama seperti merokok.
Namun tahun 2019, pejabat kesehatan telah melihat adanya peningkatan penyakit pernapasan serius pada orang yang menggunakan vape, terutama mereka yang menggunakan cairan vape dengan kandungan tetrahydrocannabinol (THC), bahan aktif dalam ganja.
Cairan vape dengan jejak aditif vitamin E asetat salah satu produk yang berhubungan dengan meningkatakn penyakir paru-paru. Sebenarnya, vitamin E asetat tidak menyebabkan bahaya bila dikonsumsi sebagai suplemen vitamin atau bahan dalam produk perawatan kulit.
Baca Juga: Cegah Virus Corona Covid-19, Perlukah Anak-Anak Pakai Masker Kain?
Tapi, kandungan vitamin E asetat ini bisa merusak fungsi paru-paru bila dihirup. Sebuah studi Febuari 2020 dalam The New England Journal of Medicine menunjukkan efek bahaya dari bahan kimia ini terjadi ketiak dipanaskan.
Karena, pemanasan menyebabkan pembentukan keten, suatu senyawa baru, berpotensi mengiritasi paru-paru serta meruak alveoli, kantung udara kecil pada paru-paru.
"Dampak jangka penderita vape adalah menekan sistem kekebalan tubuh dan menghancurkan sel yang mengarah pada penyakit paru-paru," Alexa Mieses, seorang dokter keluarga di Durham, North Carolina.
Vape yang beraroma dengan berbagai macam rasa juga meningkatkan penyakit penyakit paru-paru seperti bronchiolitis obliterans akibat paparan diacetyl kimia. Selain itu, vape juga merusak silia (struktur kecil seperti rambut) di paru-paru yang biasanya melindungi paru-paru dengan menyaring virus dan masalah lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan