Suara.com - Pandemi virus corona penyebab sakit Covid-19 masih menghantui warga dunia termasuk Indonesia.
Menurut ahli virus atau virologis Richard Sutejo, virus corona penyebab sakit Covid-19 merupakan tipe virus yang umum menyerang saluran pernafasan. Tetapi strain covid-19 memiliki morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi akibat adanya mutasi genetik dan kemungkinan transmisi inter-spesies.
"Virus ini, seperti halnya pendahulunya, MERS dan SARS, mematikan karena menyerang paru-paru dan menimbulkan Acute Respiratory Distress Syndrome yang membahayakan nyawa penderita sehingga memerlukan ventilator untuk bertahan hidup," kata Richard yang juga Head of Master in Bio Management i3L dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com.
Richard menambahkan selain menerapkan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSSB), salah satu cara efektif untuk menekan penyebaran Covid-19 adalah dengan melakukan tes massal.
Dengan adanya tes massal, kata Richard, pemerintah dapat memetakan pola penyebaran Covid-19 sehingga perencanaan dan antisipasi yang dilakukan dapat lebih tepat dan terarah.
Indonesia International Institute for Life Science atau i3L sendiri merupakan institusi pendidikan yang ikut urun rembuk membantu memerangi virus corona penyebab sakit Covid-19.
"Rencananya i3l akan bekerjasama dengan PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) untuk membantu melakukan PCR test, memproduksi rapid test dan memberikan ide serta penelitian dari berbagai disiplin ilmu life sciences," kata Richard.
Selain itu, i3L juga akan berkolaborasi dengan Kalbe untuk melakukan pemeriksaan Covid-19 di KALGen Innolab. Saat ini, sedang dilakukan persiapan Laboratorium Jejaring Kalbe dan juga jadwal pemeriksaan Test Covid-19.
Sebelumnya, i3L telah berpartisipasi dengan gerakan Indonesia Pasti Bisa. I3L serta beberapa lembaga lainnya turut serta bergabung berpartisipasi dengan Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 yang dibentuk Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Baca Juga: Raul Jimenez Optimis Wolves Ungguli Chelsea dan MU dalam Persaingan Top 4
Penanganan ini bertujuan untuk membangun basis data genomic untuk penelitian perawatan dan vaksin COVID-19 di Indonesia. Serta melakukan pengembangan dan produksi massal test kit Covid-19 untuk populasi Indonesia.
"Dengan kontribusi ini kami harap i3L dapat membantu pemerintah dan masyarakat Indonesia melawan pandemi Covid-19," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan