Suara.com - Pertolongan Darurat Sesak Napas karena Corona, Dokter Anjurkan Tengkurap
Cara unik dilakukan dokter di New York, yang meminta pasien membalikkan tubuh alias tengkurap sebagai pertolongan darurat saat sesak napas karena virus Corona Covid-19.
Para dokter di Rumah Sakit Long Island Jewish, New York membalikkan tubuh pasien Covid-19 ketika berada di tahap darurat.
Mengalihbahasakan dari CNN, pada Jumat (10/4/2020) Dr. Mangala Narasimhan di rumah sakit tersebut menerima panggilan darurat. Ia mendapatkan kabar, bahwa ada seorang pria berusia 40-an dengan Covid-19 berada dalam situasi buruk.
Rekan Narasimhan meminta ia datang ke unit perawatan intensif untuk melihat apakah pasien perlu memakai alat bantu.
Narasimhan kemudian memberi tahu dokter lain untuk cobalah memosisikan pasien dalam posisi tengkurap dan melihat apakah metode itu membantu. Membalikkan posisi perut nyatanya mampu meredakan situasi darurat pada pasien Covid-1.
Menurut Narasimhan, menempatkan pasien virus corona pada posisi tengkurap dapat membantu meningkatkan jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru mereka.
"Kami menyelamatkan hidup dengan cara ini, seratus persen," kata Narasimhan, direktur regional untuk perawatan kritis di Northwell Health pada CNN.
"Ini hal yang sangat sederhana untuk dilakukan dan kami telah melihat peningkatan yang luar biasa. Kami dapat melihatnya untuk setiap pasien," tambahnya.
Baca Juga: Bikin Gemas, Gempi Bawakan Lagu Love Someone Milik Lukas Graham
"Begitu Anda melihatnya bekerja, Anda ingin lebih banya melakukannya," tambah Dr. Kathryn Hibbert, direktur ICU medis di Rumah Sakit Umum Massachusetts.
Tujuh tahun yang lalu, dokter Prancis menerbitkan sebuah artikel di New England Journal of Medicine yang menunjukkan bahwa pasien dengan ARDS yang menggunakan ventilator memiliki kemungkinan lebih rendah untuk meninggal jika perut mereka berada di bawah.
Pasien-pasien yang menggunakan ventilator biasanya tidur dengan tengkurap selama sekitar 16 jam sehari, sisanya terlentang biasa untuk memudahkan pemeriksaan tim medis.
Sayangnya, ada kekurangan saat menempatkan pasien dengan posisi tengkurap. Pasien yang berventilasi memerlukan lebih banyak sedasi ketika perut menjadi tumpuan. Hal ini membuat pasien harus tinggal di ICU lebih lama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang