Suara.com - Awas, 9 Penyakit Ini Berisiko Tinggi Tertular Corona Covid-19, Apa Saja?
Sebanyak 4.557 orang di Indonesia terinfeksi virus corona atau Covid-19, 399 orang di antaranya meninggal dunia.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan sebagian besar mereka yang meninggal karena penyakit penyerta atau komorbid.
"Sebagian besar dari yang meninggal terutama pada kelompok usia di atas 50 tahun, dan memiliki penyakit-penyakit komorbid, penyakit-penyakit sebelumnya," ujar Yurianto di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (13/4/2020).
Sebagai bentuk edukasi dan informasi Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan Pedoman RT/RW Siaga Pandemi Covid-19. Termasuk di dalamnya berisi penyakit-penyakit yang berisiko terinfeksi virus corona atau Covid-19. Apa saja?
1. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Atau sering dikenal dengan penyakit asma kronis yang berat. Penyakit ini menyerang paru-paru, maka saat virus corona masuk ke tubuh dan sama-sama menyerang paru-paru. Maka virus corona semakin memperparah penyakit asma kronis tersebut, dan gejala yang timbul akan semakin berat.
2. Penderita autoimun
Sistem kekebalan tubuh biasanya melindungi tubuh dari bakteri dan virus. Jika Anda memiliki penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh Anda akan keliru menganggap bagian tubuh menjadi sel asing atau sel jahat.
Baca Juga: Patuhi Aturan, Begini Pedoman Isolasi Diri RT RW saat PSBB Jakarta
Karena itulah, sistem kekebalan tubuh akan melepaskan autoantibodi untuk menyerang sel-sel sehat.
Jadi, orang dengan penyakit autoimun sudah pasti akan lebih berisiko terinfeksi virus corona Covid-19 dan membuat penyakit autoimunnya jauh lebih buruk.
3. Penyakit liver atau hati
Hati memiliki beragam fungsi salah satunya menawar racun. Nah saat terserang penyakit liver maka fungsi hati tidak bisa dengan baik menawarkan racun.
Alhasil, saat virus seperti corona masuk maka liver tidak bisa bekerja dengan baik untuk melawannya dan merusak kinerja tubuh.
4. Jantung kronik
Virus corona Covid-19 ini menyerang paru-paru. Tetapi, virus ini juga bisa memengaruhi jantung, terutama orang yang sudah memiliki penyakit jantung untuk menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh.
Jika orang dengan penyakit jantung tertular virus corona Covid-19, mereka akan sangat berisiko mengalami komplikasi.
Virus juga bisa menyebabkan risiko khusus bagi orang yang memiliki penumpukan lemak di arteri.
Penyakit penyerta apalagi yang berisiko tinggi tertular Corona Covid-19? Simak di halaman berikutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia