Suara.com - Air susu ibu (ASI) memang memiliki sangat banyak manfaat kesehatan. Tetapi, ASI tidak bisa membantu mencegah dan menyembuhkan virus corona Covid-19 sama sekali.
Saat ini banyak teori yang beredar di media sosial menyebutkan bahwa ASI mengandung antibodi Covid-19. Sehingga ada yang beranggapan ASI bisa mencegah dan menyembuhkan virus corona jenis baru ini.
Faktanya, dokter justru membahtah informasi yang beredar luas tersebut. Sejauh ini, belum ada penelitian atau uji ilmiah yang membuktikan ASI bisa mencegah dan memyembuhkan pasien corona Covid-19.
Dokter tetap berpegang teguh untuk meminta semua orang menjaga kebersihan dengan baik selama pandemi virus corona Covid-19. Ia meminta semua orang lebih rutin mencuci tangan pakai air dan sabun selama 20 detik.
"Tidak ada bukti bahwa ASI bisa menyembuhkan dan memberikan Anda antibodi supaya kebal terhadap virus corona Covid-19," kata Dr Dyan Hes, seorang dokter anak dengan Pediatrik Gramercy Kota New York dikutip dati The Sun.
Dyan Hes menegaskan bahwa dirinya pun tidak pernah mendengar maupun melihat data bahwa ASI bisa membantu menyembuhkan pasien corona Covid-19.
Demikian pula Dr Sarah Jarvis, Direktur Klinis layanan kesehatan online, memeringatkan orang-orang supaya tidaj mendengarkan mitos tentang pencegahan dsn membunuh virus corona Covid-19, seperi minum ASI ini.
Menurut Sarah Jarvis, ada banyak informasi tentang cara melindungi diri dari ancaman virus corona Covid-19 yang hanya mitos. Semuanya tidak ada yang benar, sehingga ia meminta orang jangan mudah memercayainya.
"Ada cara yang jelas bisa melindungi diri sendiri. Sejauh ini kami terus-menerus mengajak semua orang rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air, bersihkan tangan pakai gel hand sanitizer dan hindari kontak sosial," jelas Sarah Jarvis.
Baca Juga: 5 Cara Agar Anak Tak Jenuh Belajar di Rumah, Paling Enak Nomor Empat
Dalam kasus ini, mitos tentang ASI bisa mencegah virus corona Covid-19 muncul setelah orang menggembar-gemborkan manfaatnya sebagai makanan super dan bisa meningkatkan kekebalan tubuh.
Seorang penjual susu pun melaporkan adanya peningkatan penjualan setelah muncul informasi bahwa ASI bisa meningkatkan kekebalan tubuh dan mempercepat pemulihan.
Sementara ini, ASI hanya baik untuk bayi yang sistem kekebalan tubuhnya sedang berkembang. Dr Hes juga menegaskan bahwa belun ada bukti bahwa ASI mengandung antibodi Covid-19.
Meskipun demikian, ada beberapa penelitian yang sedang dilakukan pada subjek dengan Dr Rebecca Powell, seorang ahli penyakit menular di Fakultas Kedokteran Icahn di Gunung Sinai, sedang menguji antibodi dalam ASI dan potensinya untuk memerangi penyakit.
Namun, penelitian bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Dr. Powell menjelaskan kepada VICE bahwa jika ada pengobatan potensial yang dapat diturunkan, antibodi perlu dimurnikan dan dipekatkan, tidak hanya diminum.
Berita Terkait
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
CEK FAKTA: Benarkah ASI Bisa Menggantikan Imunisasi Campak dan Polio?
-
Tekanan Sosial hingga Luka Menyusui: Tantangan di Balik Rendahnya Angka ASI Eksklusif
-
Momen Mpok Alpa Tetap Berikan ASI Eksklusif untuk Anak Meski Idap Kanker
-
Jangan Cuma Kejar Kuantitas, Nutrisi Ibu Juga Penting untuk Kualitas ASI Bagi Bayi
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat