Suara.com - Lockdown Selesai, Orangtua Malah Tak Ingin Anak Kembali ke Sekolah?
Selesainya masa lockdown alias karantina di Denmark membuat sejumlah sekolah kembali bukan dan beroperasi. Namun, tidak semua orangtua menyambut baik kabar ini.
Denmark telah mengurangi aturan lockdown sejak Rabu (15/4/2020) dengan membuka kembali sekolah dan pusat penitipan anak. Tetapi para orangtua masih khawatir kemungkinan adanya gelombang kedua pandemi Covid-19.
Perkembangan kasus Covid-19 di Denmark memang menurun. Tetapi keputusan pemerintah justru menimbulkan pro kontra antara memulihkan kebutuhan ekonomi dan keselamatan penduduknya.
"Saya tidak akan mengirim anak-anak saya pergi, apa pun yang terjadi," kata Sandra Andersen, pendiri grup Facebook bernama 'Anak Saya Tidak Akan Jadi Kelinci Percobaan' yang memiliki lebih dari 40.000 pengikut, seperti dilansir dari kantor berita Reuters.
"Saya pikir banyak orang tua berpikir, 'mengapa anak saya harus pergi?'" tambah Andersen.
Denmark telah melakukan lockdown selama satu bulan. Virus corona telah menginfeksi lebih dari 6.600 orang dan 300 kematian terjadi di sana. Selama lockdown banyak toko, bar, restoran, bioskop dan pusat kebugaran tutup.
Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen menjelaskan bahwa keputusan mengurangi lockdown dilakukan berdasarkan rekomendasi otoritas kesehatan. Hal itu untuk memudahkan program sekolah juga memungkinkan orang tua untuk kembali bekerja dan membuat ekonomi berjalan lagi.
Christian Wejse, seorang ilmuwan di departemen penyakit menular di Universitas Aarhus, mengatakan ia memahami kekhawatiran orang-orang.
Baca Juga: Langgar Lockdown, Turis Asing di India Dihukum Menulis Penyesalan 500 Kali
"Karena kami telah menghabiskan waktu sebulan mencoba menghindari kontak," kata Wejse.
Denmark coba berkaca dari Swedia yang telah membuka kembali kegiatan sekolah. Tapi tidak ada peningkatan infeksi yang drastis.
"Anak-anak juga tampaknya tidak menjadi pendorong utama untuk penularan virus," katanya.
Sementara itu menjadi pekerjaan rumah bagi guru untuk menjaga jarak sosial di antara anak-anak.
Namun, seorang ibu dua anak, Nonne Behrsin Hansen mengatakan akan sulit menahan anak-anak tidak bersentuhan dengan teman-temannya saat bertemu.
"Kami menjaga anak-anak tetap di rumah, karena situasi sangat memprihatinkan sebelum wabah Covid-19 dan kondisi yang mereka bangun sekarang bahkan lebih buruk," kata Hansen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis