Suara.com - Cegah Korban Corona Bertambah, YLKI Minta Pemerintah Ingatkan Bahaya Rokok
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai peran serta pemerintah dalam mencegah bertambahnya korban meninggal karena virus Corona Covid-19 harus ditingkatkan. Salah satunya dengan menggalakkan kampanye setop merokok. Kenapa?
Menurut Tulus Abadi, Ketua Umum YLKI, rokok telah disebutkan dalam berbagai studi dan pendapat pakar menjadi salah satu faktor risiko tinggi terpapar Covid-19 dan mengalami komplikasi yang cukup parah.
Sehingga ia bersama beberapa orang berpengaruh lainnya melayangkan surat kepada presiden terkait penanganan Covid-19 ini menyoal rokok.
Salah satu poin yang disebutkan dalam surat tersebut adalah terkait rokok, pemerintah diharapkan jujur kepada publik bahwa rokok menjadi salah satu faktor risiko yang terpenting di dalam masalah Covid-19. Bentuknya bisa berupa imbauan maupun kampanye, melalui media massa, televisi, radio, dan media sosial untuk menekankan pesan-pesan tersebut.
"Agar masyarakat yang merokok bahkan perokok pasif pun agar waspada," kata Tulusm dalam konferensi pers online Tobacco Control IPM, Kamis (16/4/2020).
"Dan saya kita di banyak negara sudah ada kebijakan-kebijakan untuk melarang penjualan rokok dan memperingatkan perokok aktif maupun pasif untuk berhati-hati agar terhindar dari Covid-19 ini," lanjutnya lagi.
Tulus menyebut seharusnya pemerintah menjadikan momen pandemi virus corona ini juga sebagai imbauan untuk berhenti merokok, mengingat perokok di Indonesia masih menjadi kalangan yang dominan.
Ia juga menyebut masalah rokok dan Covid-19 bisa menjadi bom waktu. Dan jika dua hal ini tidak diatasi bersama, dikhawatirkan tingkat kematian atau fatality rate-nya akan semakin tinggi.
Baca Juga: Perusahaan Rokok Raksasa Klaim Temukan Vaksin Covid-19 dari Tembakau
Kemudian selain itu, diharapkan juga para dokter atau tenaga kesehatan lainnya memasukkan riwayat merokok sebagai pertanyaan wajib saat mendiagnosis pasien Covid-19.
"Dengan adanya perokok yang dominan di indonesia, baik perokok aktif yang dewasa maupun remaja harusnya pemerintah menjadikan momen ini sebagai pengedalian tembakau secara lebih serius dan komprehensif," kata Tulus.
Ditambahkan oleh Dr Supriyatiningsih, M.Kes, Sp.OG, Presidium Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak Indonesia (GKIA), agar masyarakat juga tidak takut untuk menyuarakan hal ini agar didengar oleh pemerintah.
Menurutnya, justru masukan-masukan seperti ini adalah upaya crosscheck dan recheck terhadap kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah. Apakah hal tersebut sudah sesuai dengan harapan masyarakat dan membawa kemaslahatan untuk menyelamatkan masyarakat ke depannya.
"Jadi tidak usah khawatir tidak akan didengarkan. Saya yakin kalau kita akan secara kontinyu menyuarakan tentang kemaslahatan, pasti akan didengar. Siapa yang tidak ingin sehat? Siapa yang tidak ingin pandemi ini berakhir?" pungkas perempuan yang lebih akrab disapa Upi ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia