Suara.com - Terpaksa Harus Mudik, Ini Tips Mudik Aman Tak Menularkan Corona Covid-19.
Ramadan dan Idul Fitri di Indonesia selalu identik dengan mudik alias pulang ke kampung halangan. Namun, lantaran pandemi virus corona atau Covid-19 yang masih melanda hingga kini, pemerintah mengimbau masyarakat jangan mudik tahun ini.
Meski imbauan itu telah gencar disebarluaskan, tapi ada saja yang nekat mudik atau terpaksa mudik, karena alasan mendesak. Lalu, apa yang harus dilakukan bila Anda terpaksa harus mudik agar tak jadi sumber penularan Corona Covid-19?
Dokter Spesialis Penyakit Paru Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp. P (K) mengatakan, yang ditakutkan dari tradisi mudik adalah berkerumun dan berdesak-desakkan. Sehingga kebiasaan inilah yang berisiko untuk banyak orang akan terpapar berbagai virus, termasuk Corona Covid-19.
"Sebetulnya kan sebaiknya tidak mudik, karena mudik identik dengan keramaian. Keramaian itu artinya orang berdesak-desakan, sehingga mungkin terjadi interaksi dekat antar orang dan ini adalah wahana yang cukup potensial untuk terjadi penularan antar-manusia," ujar Dr. Erlina dalam diskusi online Bakrie Center Foundation, Jumat (17/4/2020).
Ia mengatakan berkerumun inilah yang pada akhirnya merusak tujuan pemerintah, yakni memutus mata rantai penularan Covid-19 di Indonesia.
Jika pun terpaksa harus mudik dan tidak ada cara lain, maka lakukan antisipasi dengan naik kendaraan yang tidak memungkinkan terjadi penularan. Setelah tiba, maka tetap lakukan karantina mandiri, berdiam diri di rumah.
"Kalau toh terpaksa mudik, naik mobil yang jaraknya tidak memungkinkan terjadi penularan, dan sampai di kampung seharusnya mengkarantina diri di rumah," paparnya.
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Jakarta itu juga menyebut sampai di kampung halaman tidak berkeliling ke rumah-rumah saudara untuk silahturahmi. Inilah yang rentan memicu terjadinya penularan dari satu orang ke orang lain.
Baca Juga: Minggu Depan, Ilmuwan Inggris Uji Coba Vaksin Corona Covid-19 ke Manusia
"Bukan bersilahturahmi ke sana kemari, karena bisa jadi Anda tidak bergejala tapi bisa saja OTG (orang tanpa gejala), tapi mempunyai virus di saluran napasnya dan ini bahaya untuk orang-orang di kampung," katanya.
Apalagi kata Ketua Tim Penanganan Covid-19 di RS Persahabatan itu, orang yang tinggal di kampung adalah orang-orang yang rentan, mengingat usia yang tidak muda lagi dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Orang-orang ini bila tertular dampaknya bisa sangat berat.
"Apalagi kalau ketemu orangtua, nenek kakek yang jelas-jelas sistem imunnya rendah. Ini bisa menularkan jadi kalaupun terbiasa pulang kampung jagalah jarak, isolasi diri dan istirahat, jangan begadang," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan