Suara.com - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus padaa Minggu (19/4/2020) mengatakan pencabutan status lockdown harus dilakukan secara bertahap.
Berbicara dalam pertemua virtual dengan para Menteri Kesehatan Kelompok 20 (G20) dari Jenewa, kepala WHO menyatakan pencabutan lockdown bukanlah akhir dari epidemi, tetapi merupakan awal dari fase baru.
Dia mengatakan sangat penting bagi negara untuk mendidik, melibatkan, dan memberdayakan rakyat mereka untuk mencegah dan menanggapi secara cepat setiap kebangkitan dalam fase berikutnya.
Dilansir The Health Site, ada hal-hal yang sebaiknya tidak langsung dilakukan sesaat setelah status lockdown dicabut untuk mencegah risiko.
1. Mengadakan pesta atau pergi ke tempat ramai
Karantina memang membuat hari-hari Anda terasa membosankan, tidak heran jika setelah lockdown dicabut Anda ingin langsung bertemu dengan banyak orang. Tetapi tidak secepat itu.
Mengadakan pesta atau pergi ke tempat ramai dapat membuat virus corona yang tertinggal pada seseorang tanpa gejala menulari orang lain. Ingat, Covid-19 adalah penyakit sangat menular.
2. Berhenti mencuci tangan
Teruslah mempraktikkan kebersihan tangan, sebab pencabutan status lockdown bukan berarti wabah sudah berakhir. Di sisi lain, mencuci tangan juga dapat mencegah Anda terkena penyakit atau infeksi lain di waktu lain.
Baca Juga: Perawat Corona Turun Hadang Pendukung Trump Demo Tolak Lockdown
3. Mengunjungi kerabat yang sudah lansia
Bahkan setelah masa karantina berakhir, pertahankan jarak fisik dengan orang lanjut usia dan orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah. Mereka adalah orang yang paking mungkin mengembangkan komplikasi jika terkena Covid-19.
Jadi, menjaga jarak fisik menjadi salah satu cara terbaik untuk membuat mereka dan Anda sendiri aman.
4. Merencanakan liburan
Ingat, ini adalah salah satu faktor Covid-19 menjadi pandemi global. Jadi, lebih baik tunda dahulu rencana liburan Anda agar tidak terjadi gelombang kedua.
5. Tidak memakai masker
Berita Terkait
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia