Suara.com - Kulit Dua Orang Dokter di Wuhan Berubah Hitam Usai jalani Pengobatan Corona
Dua dokter di Wuhan, China, yang sempat kritis akibat virus corona atau Covid-19, mengalami perubahan kulit setelah selamat dari penyakit yang belum ada vaksin dan obatnya itu. Kulitnya menghitam seperti gosong.
Seperti dilansir dari Metro UK, Dr Yi Fan dan Dr Hu Weifeng, keduanya terinfeksi Covid-19 saat merawat pasien di Rumah Sakit Pusat Wuhan pada Januari. Dokter yang merawat mereka mengatakan bahwa keduanya sempat diberikan alat penopang hidup.
Tetapi sebagai hasil dari perawatan untuk membawa mereka kembali dari ambang kematian kulit mereka menjadi gelap. Perubahan warna kulit sedang mengalami ketidakseimbangan hormon yang terjadi ketika hati para dokter dirusak oleh virus.
Dr Yi dan Dr Hu bekerja dengan whistle-blower Li Wenliang, yang dihukum karena membunyikan alarm virus dan kemudian meninggal karena penyakit tersebut pada 7 Februari. Dr Yi masih berada di rumah sakit, tetapi tidak lagi dalam perawatan intensif setelah 39 hari mendapatkan alat bantuan hidup.
Kedua petugas medis itu didiagnosis pada 18 Januari dan pertama kali dibawa ke Rumah Sakit Paru Wuhan dan kemudian dipindahkan dua kali. Dr Yi, seorang ahli jantung, mengalahkan Covid-19 setelah dokter mengaitkannya dengan mesin pendukung kehidupan yang disebut ECMO selama 39 hari.
Sebagai informasi, ECMO adalah prosedur pendukung kehidupan drastis yang menggantikan fungsi jantung dan paru-paru dengan memompa oksigen ke dalam darah di luar tubuh.
Kondisi ahli Urologi Dr Hu lebih buruk dan dia mesti terbaring di tempat tidur selama 99 hari. Dr Li Shusheng , mengatakan kulit kedua dokter menjadi gelap karena jenis obat yang diberikan pada tahap awal perawatan mereka.
Dia menambahkan bahwa salah satu efek samping obat itu adalah warna kulit menjadi lebih gelap. Dr Hu tetap dalam perawatan intensif dan tidak dapat berbicara sampai 11 April.
Baca Juga: Kabar Baik, Peneliti Oxford Siap Uji Coba Vaksin Corona Covid-19 ke Manusia
Meski demikian, warna kulit kedua dokter itu diharapkan akan kembali normal begitu hati mereka mulai berfungsi dengan baik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!