Suara.com - Sementara SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 menyebabkan angka kematian sekitar 2,3 persen, beberapa virus pendahulunya juga tidak kalah mematikan.
Dilansir dari Live Science, berikut adalah lima jenis virus paling mematikan yang menginvasi manusia, antara lain:
Virus Marburg
Para ilmuwan mengidentifikasi virus Marburg pada tahun 1967 ketika wabah kecil terjadi di antara para pekerja laboratorium di Jerman. Para peneliti terpapar dari monyet-monyet yang terinfeksi Marburg dari Uganda.
Virus Marburg mirip dengan Ebola karena keduanya dapat menyebabkan demam berdarah. Orang yang terinfeksi mengalami demam tinggi dan perdarahan di seluruh tubuh yang dapat menyebabkan syok, kegagalan organ, dan kematian.
Meurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat kematian dalam wabah pertama adalah 25%, tetapi lebih dari 80% wabah di tahun 1998-2000 terjadi di Republik Demokratik Kongo serta di Angola pada 2005.
Virus Ebola
Wabah Ebola pertama yang diketahui pada manusia menyerang secara serentak di Republik Sudan dan Republik Demokratik Kongo pada tahun 1976.
"Ebola menyebar melalui kontak dengan darah, cairan tubuh lain atau jaringan dari orang maupun hewan yang terinfeksi. Memiliki Strain yang bervariasi dan berbeda pada persentasi kematiannya," kata Elke Muhlberger, seorang ahli virus Ebola dan profesor mikrobiologi di Universitas Boston pada Live Science.
Baca Juga: Harga Gas Turun, PGN Bakal Merugi
Menurut WHO, strain Ebola Reston tidak membuat orang sakit. Tetapi untuk strain Bundibugyo, tingkat kematian hingga 50 persen dan kematian pada strain Sudan mencapai 71 persen.
Menurut WHO, Ebola masih menjadi wabah yang berlangsung di Afrika Barat dimulai pada awal 2014, menjadi wabah penyakit terbesar dan paling kompleks hingga saat ini.
Meskipun vaksin rabies untuk hewan peliharaan yang diperkenalkan pada 1920-an telah membantu membuat penyakit ini sangat jarang di negara maju. Sayangnya rabies tetap menjadi masalah serius di India dan beberapa bagian Afrika.
"Itu menghancurkan otak, itu penyakit yang sangat sangat buruk," kata Muhlberger.
"Kami memiliki vaksin untuk melawan rabies dan kami memiliki antibodi yang berfungsi melawan rabies, jadi jika seseorang digigit oleh hewan rabies, kami dapat merawat orang ini," katanya.
"Namun, jika Anda tidak mendapatkan perawatan ada kemungkinan 100 persen Anda akan mati," tambahnya.
Di dunia modern, virus yang paling mematikan dari semuanya mungkin adalah HIV.
"Ini masih merupakan pembunuh terbesar," kata Dr. Amesh Adalja, seorang dokter penyakit menular dan juru bicara untuk Infectious Disease Society of America pada Live Science.
Diperkirakan 32 juta orang telah meninggal karena HIV sejak penyakit ini pertama kali dikonfirmasi pada awal 1980-an.
"Penyakit menular yang memakan korban terbesar umat manusia saat ini adalah HIV," kata Adalja.
Obat antivirus yang kuat telah memungkinkan orang hidup selama bertahun-tahun dengan HIV. Tetapi penyakit ini terus menghancurkan banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah di mana 95 persen infeksi HIV baru terjadi.
Menurut WHO, hampir 1 dari setiap 25 orang dewasa di Afrika positif HIV.
Pada tahun 1980, Majelis Kesehatan Dunia menyatakan dunia bebas dari cacar. Tetapi sebelum itu, manusia berjuang melawan cacar selama ratusan tahun dan penyakit ini membunuh sekitar 1 dari 3 orang yang terinfeksi.
Cacar membuat korban selamat dengan bekas luka yang dalam dan permanen, bahkan ada yang mengalami kebutaan.
Tingkat kematian jauh lebih tinggi pada populasi di luar Eropa di mana orang memiliki sedikit kontak dengan virus sebelum pengunjung membawanya ke wilayah mereka.
Sejarawan memperkirakan 90% populasi asli Amerika meninggal karena cacar yang diperkenalkan oleh penjelajah Eropa. Pada abad ke-20 saja cacar menewaskan 300 juta orang.
"Itu adalah sesuatu yang menjadi beban besar di planet ini, tidak hanya kematian tetapi juga kebutaan dan itulah yang mendorong kampanye untuk memberantas cacar dari Bumi," kata Adalja pada Live Science.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif