Suara.com - Ketidakaktifan fisik selama isolasi diri Covid-19 adalah ancaman serius bagi kesehatan mental dan fisik. Untuk itu, mempertahankan atau meningkatkan aktivitas fisik adalah hal penting di saat pandemi corona ini.
Di tengah pandemi corona ini, banyak yang masih memilih untuk olahraga outdoor seperti jogging atau bersepeda. Namun sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan potensi tetesan pernapasan dapat menyebar melebihi 1,5 m jika seseorang berjalan, jogging atau bersepeda.
Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran akan jarak aman yang harus dipatuhi saat olahraga outdoor.
Meski demikian, dilansir dari Medical Xpress, penelitian tersebut diterbitkan sebelum ditinjau oleh para ahli untuk memeriksa ulang temuan.
Para penulis penelitian tersebut mengatakan aturan 1,5m didasarkan pada orang yang diam. Tetapi ketika orang bergerak, mereka menemukan tetesan pernapasan dapat melakukan perjalanan lebih jauh dan berpotensi menginfeksi siapa pun yang mengikuti di belakang.
Pemodelan komputer mereka menunjukkan tetesan yang dikeluarkan dari pernapasan atau bersin dapat berjalan hingga 5 m di belakang orang yang berjalan dengan kecepatan 4 km/jam, dan hingga 10 m di belakang orang yang berlari pada kecepatan 14,4 km/jam.
Para penulis pun mengatakan untuk jarak aman, orang lebih baik berjalan atau berlari berdampingan, menjaga jarak 1,5 m itu terpisah. Atau ketika terpaksa dalam satu baris, setidaknya beri jarak 4 m hingga 5 m terpisah untuk berjalan, 10 m untuk berlari dan bersepeda lambat dan setidaknya 20 m untuk bersepeda cepat.
Studi ini membuat pelari , pengendara sepeda dan lainnya mempertanyakan apakah saran tersebut dapat dipercaya.
Studi ini, oleh tim insinyur di Eropa, adalah publikasi pracetak , yang berarti belum ditinjau oleh ilmuwan lain dan editor jurnal untuk memeriksa metode dan temuan penelitian.
Baca Juga: 4 Berita Positif Perkembangan Wabah COVID-19 di Jogja
Dengan kata lain, kualitas simulasi bisa antara cacat dan cukup realistis. Tanpa peer review kita tidak bisa tahu.
Studi ini juga didasarkan pada simulasi komputer, jadi ini adalah studi hipotesis yang tidak melibatkan partisipan manusia.
Saran terbaik tetap apa yang direkomendasikan oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Di Australia sendiri, itu berarti menjaga jarak fisik 1,5 m. Beberapa negara lain merekomendasikan jarak 1,8 m atau bahkan 2 m.
Saat melakukan olahraga berpasangan, seperti berlari, maka pertahankan setidaknya 1,5 m dari siapa pun, termasuk pejalan kaki dan sesama pelari. Jika seorang pelari atau pengendara sepeda batuk atau bersin, perlu dipastikan bahwa mereka menutupi mulut mereka dan pergi lebih jauh dari orang lain.
Konsekuensi dari saran resmi saat ini adalah bahwa berlari atau bersepeda di trek dan jalur luar yang sempit dan sibuk sebaiknya dihindari dulu. Sebab jaraknya yang dekat dan risiko menyentuh atau terlalu dekat dengan orang lain dapat meningkatkan risiko penyebaran virus corona Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Gandeng Raksasa Pengembang Jepang, Sinar Mas Land Hadirkan Kota Wisata Ecovia
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
- 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
- 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
- 
            
              Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
- 
            
              Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
- 
            
              Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi
- 
            
              Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
- 
            
              Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
- 
            
              Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
- 
            
              Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
- 
            
              Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat