Suara.com - Tiga bulan setelah melaporkan kasus pertama, Korea Selatan menunjukkan kepada dunia soal kemampuan mereka menangani pandemi corona. Korea Selatan mengumumkan pada hari Minggu (19/4/2020) bahwa mereka telah mencapai titik terendah di mana tambahan hanya mencapai 8 kasus.
Melansir dari South China Morning Post (SCMP) Korea Selatan menghadapi 10.702 kasus dengan kesembuhan mencapai 8.411 dan 240 kematian.
Tidak seperti negara-negara lain, Korea Selatan tidak memberlakukan lockdown. Orang-orang bebas untuk berjalan-jalan dan bahkan makan di restoran, meskipun dengan beberapa pembatasan tempat duduk.
"Tidak seperti negara lain, intervensi cepat pemerintah, pelacakan dan isolasi personil yang terinfeksi, dan pusat informasi yang transparan memungkinkan negara kita untuk menekan virus sementara menahan diri dari menutup ekonomi," kata Kim Ki-hyun, direktur Divisi Manajemen Keselamatan di Pemerintah Seoul.
Infrastruktur dan Kepercayaan
Beberapa pengamat juga menunjukkan infrastruktur canggih di Korea Selatan sebagai alasan keberhasilan.
Melansir dari SCMP, seperti yang ditulis oleh seorang analis, pengujian dan perawatan lanjutan Korea dibantu oleh bandara, sistem metro, dan sistem perawatan kesehatan kelas dunia. Negara telah berinvestasi dalam dirinya sendiri dan warganya menuai hasil.
"Orang-orang makan di restoran tanpa khawatir," kata Yun Kyung-chon, seorang anggota komite kontrol infeksi di Pusat Pengendalian Penyakit Korea. "Mereka tidak cemas," tambahnya.
Chang Kyung-sup, seorang profesor sosiologi di Universitas Nasional Seoul, mengatakan bahwa situasi seperti itu dimungkinkan karena tingkat kepercayaan yang tinggi pada pemerintah.
Baca Juga: CEK FAKTA: Bantuan dari Anies Baswedan Sampai ke Donald Trump?
"Presiden Moon Jae-in memiliki reputasi yang cukup baik dalam menangani krisis dan itu membantu bahwa negara-negara lain memuji tanggapan Korea Selatan," katanya.
"Sejarah negara kita melibatkan bangkit dari invasi Kekaisaran Jepang, kediktatoran, dan ancaman dari Korea Utara," kata Chang.
Melansir dari The Guardian, Korea Selatan termasuk yang paling agresif dalam hal pengujian.Pejabat kesehatan Korea Selatan dengan cepat belajar dari Wuhan bahwa virus baru itu sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat di daerah yang luas.
Negara memprioritaskan mengidentifikasi dan mengisolasi orang yang dites positif untuk penyakit ini. Mengembangkan kapasitas untuk menjalankan sekitar 15.000 tes diagnostik sehari. Korea telah melakukan lebih dari 300.000 tes lebih secara gratis, termasuk di bilik pengujian drive-thru.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya