Suara.com - Vitamin Apa Saja yang Penting untuk Dikonsumsi Saat Puasa?
Berpuasa bisa membuat tubuh rentan kekurangan vitamin dan mineral karena perubahan pola makan dan kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan vitamin, orang yang berpuasa dianjurkan mengonsumsi suplemen dan multivitamin.
Pakar menyarankan untuk mengonsumsi multivitamin mineral yang sudah berisi lengkap. Vitamin yang dibutuhkan antara lain:
- vitamin B kompleks untuk metabolisme tubuh dan pembakaran energi
- vitamin C dan E untuk menjaga kekebalan tubuh
- vitamin A untuk meningkatkan sistem imun
- vitamin D untuk menguatkan tulang dan gigi, menyehatkan kulit dan rambut
Serta beberapa mineral seperti zinc untuk kekebalan tubuh dan zat besi untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Namun selain mengetahui vitamin apa saja yang sebaiknya dikonsumsi, penting juga untuk memerhatikan dosis yang dikonsumsi agar tidak menjadi kelebihan konsumsi vitamin dan mineral.
Menurut Prof Ali Khomsan, Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), berdasarkan dosis, suplemen dan vitamin hanya menambah sekitar 20-30 persen dari angka kebutuhan vitamin tergantung dari jenis vitaminnya.
"Jadi kalau kita baca (di kemasan) bahwa dosis mengonsumsi vitamin tertentu akan menambah 30 persen dari angka kecukupan, artinya bahwa kita akan menambah 30 persen dari yang biasa kita asup kalau kita mengonsumsi vitamin itu," jelasnya saat dihubungi Suara.com.
Ia mengingatkan untuk tidak mengonsumsi vitamin secara berlebihan. Karena mengonsumsi vitamin berlebihan bisa mengakibatkan gejala keracunan pada tubuh.
Baca Juga: Banyak Mayat di Jalan, Ekuador Laporkan 5.000 Kematian Corona Dalam Semalam
Misalnya mengonsumsi vitamin C yang berlebihan akan mengakibatkan gejala seperti diare atau sakit perut. Atau berlebihan mengonsumsi vitamin A akan menyebabkan mata memerah.
Mengonsumsi multivitamin yang tersedia di toko-toko masih dalam dosis yang sedang atau cukup juga tidak akan membuat kita mengalami kelebihan sepanjang tetap mengonsumsi apa yang ditetapkan di dalam kemasannya.
"Pokoknya kita itu penting memperhatikan fakta gizi yang ada di setiap label kemasan multivitamin mineral yang kita butuhkan," tegas Prof Ali.
Mengonsumsi multivitamin disarankan sesaat setelah sahur, karena di pagi hari setelahnya kita masih melakukan beberapa aktivitas fisik.
Sementara saat berbuka, menurut Prof Ali banyak makanan yang tersedia sehingga memungkinkan gizi kita sudah tercukupi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis