Suara.com - Kisah Tenkes Rawat Pasien Covid-19, Hanya Bisa Melepas Rindu Lewat Gawai
Bagi para tenaga medis khususnya yang menangani pasien Covid-19, memakai alat pelindung diri atau APD selama bertugas bukan hal yang mudah.
Mereka harus menutup seluruh tubuh dengan APD selama 8 jam penuh, tanpa bisa makan, minum, dan pergi ke toilet.
Ketua tim perawatan satgas Covid-19 di Rumah Sakit Wisma Atlet Jakarta Kapten Fitdy Eka mengaku, sulit disangkal jika ada perasaan bosan dengan menjalani ritme tugas seperti itu.
"Kami berusaha melaksanakan tugas ini hanya suka tidak ada duga. Tapi jauh dari hati paling dalam tidak bisa membohongi diri sendiri memang bosan," kata Fitdy saat teleconference melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Minggu (26/4/2020).
Hal terberat, menurut Fitdy selama hampir dua bulan bertugas adalah menahan rindu terhadap keluarga.
Saat jeda menangani pasien, para tenaga medis memanfaatkan waktu berbincang dengan keluarga melalui saluran telepon.
"Rekan-rekan yang sudah tidak pulang satu atau dua bulan memang sangat terbantu dengan media komunikasi yang canggih. Disela-sela kesibukan jaga shift, kami para tenaga medis sangat memanfaatkan waktu untuk bisa terus berkomunikasi dengan keluarga. Mereka memberikan motivasi kepada kami, memberikan semangat," tutur Fitdy.
Para tenaga medis yang tinggal di asrama khusus dekat rumah sakit juga biasa memanfaatkan fasilitas yang tersedia untuk sekadar menghilangkan kejenuhan. Aktivitas yang paling sering dilakukan, kata Fitdy adalah melakukan olahraga bersama dengan tetap berjaga jarak.
Baca Juga: Miris, Tenaga Kesehatan Meninggal Dunia Usai 4 Kali Ditolak Tes Covid-19
Diakuinya, tak banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Berbagai kegiatan cenderung monoton sehingga wajar mudah merasa jenuh.
"Memang dalam kegiatan kami sehari-hari bersifat monoton dan terbatas. Apabila terkait kenapa mau menjalankan tugas ini? Kami menjalankan tugas bukan sebagai tenaga medis, kami merasa terpanggil. Karena itu salut pada tenaga kesehatan seluruh Indonesia," tuturnya.
Fitdy meminta agar masyarakat mengikuti arahan pemerintah untuk tetap di rumah demi memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Anda tetap saja di rumah biar kami yang bekerja. Kegiatan pencegahan yang ada laksanakan kegiatan tersebut," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional