Suara.com - Protes Kekurangan APD, Para Dokter Tangani Corona Unggah Pose Telanjang
Sejumlah dokter di Jerman yang menangani pasien virus corona atau Covid-19 protes akan kurangnya masker, sarung tangan, dan juga Alat Pelindung Diri (APD) lainnya. Bentuk protes itu dilakukan dengan cara berpose telanjang.
Kelompok dokter menyebut protes mereka Blanke Bedenken, yang secara kasar diterjemahkan sebagai Bare Concerns. Mereka berharap pakaian telanjang mereka akan menarik perhatian akan kurangnya peralatan perlindungan pribadi (APD) dan persediaan seperti disinfektan.
Mereka juga mendorong dokter lain dan petugas perawatan kesehatan untuk bergabung dengan mengirimkan foto mereka sendiri. Demikian seperti dilansir dari Buzzfeednews, Selasa (28/4/2020).
Seorang juru bicara kelompok itu mengatakan halaman tersebut telah ditayangkan sejak 22 April. namun, telah mendapat banyak kiriman gambar sejak diliput oleh surat kabar Jerman Bild pada hari Senin.
Tanggapan terhadap protes itu "sangat positif" sejauh ini, kata juru bicara itu. Ia menambahkan bahwa pemerintah Jerman tidak hanya harus membeli lebih banyak APD tetapi juga memanfaatkan pasokan yang ada dengan lebih baik.
Ruben Bernau, salah satu dokter yang ikut serta dalam protes itu, mengatakan bahwa kelompok tersebut diilhami oleh dokter Prancis Alain Colombié, yang memposting foto dia sedang duduk di kantornya telanjang dengan sebuah ikat kepala dan juga di lengan bertuliskan “cannon fodder” di atasnya .
Dalam sebuah pesan yang diarahkan pada Presiden Prancis Emmanuel Macron, Colombié menulis bahwa dokter Prancis diminta "untuk pergi ke depan tanpa senjata dan tanpa pertahanan."
"Ketelanjangan harus melambangkan bahwa kita rentan tanpa perlindungan," kata Bernau.
Baca Juga: Panjangnya Sampai 9 Meter, Pasta Ini Tawarkan Rasa dan Mie yang Unik
Jana Husemann, dokter lain yang ikut serta dalam protes tersebut, mengatakan, "Kami ingin dan harus terus merawat pasien kami, terutama mereka yang membutuhkan pemeriksaan pribadi.
Menurut sebuah studi dari asosiasi asuransi kesehatan Jerman yang dikutip oleh Guardian, dokter di Jerman kekurangan lebih dari 100 juta masker sekali pakai.
Meski demikian, Jerman juga dipuji atas responsnya terhadap pandemi, dengan tingkat kematian yang jauh lebih rendah daripada negara lain dengan jumlah kasus yang besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh