Suara.com - Tingkat kepedulian mengenai krisis virus corona Covid-19 di Amerika dan apa yang sebenarnya dikhawatirkan bisa sangat terkait dengan generasi. Sementara 90 persen dari semua orang Amerika menyatakan tingkat kepedulian yang tinggi tentang pandemi corona Covid-19, kekhawatiran spesifik mereka bervariasi.
Dialnsir dari Forbes, survei mingguan Engine Insights menemukan bahwa Milenial dan Generasi Z (Gen-Z) mengungkapkan kekhawatiran terendah tentang virus itu sendiri.
Tetapi ini bukan untuk mengatakan bahwa mereka tidak khawatir. Kesehatan anggota keluarga yang lebih tua, kesehatan mental pribadi mereka sendiri dan kesedihan atas hilangnya tonggak kehidupan adalah bidang utama yang menjadi perhatian bagi generasi termuda.
Masalah Kesehatan
Tentu saja, tidak ada yang mau menjadi korban Covid-19, tetapi Milenial dan Gen-Z tidak terlalu khawatir tertular virus itu sendiri. Mereka lebih khawatir orang yang mereka sayangi terutama orang yang lebih tua terkena virus ini.
"Generasi yang lebih muda mungkin tidak terlalu peduli dengan kesehatan mereka sendiri, tetapi menyuarakan keprihatinan untuk anggota keluarga yang lebih tua," kata peneliti, Kathy Sheehan.
Generasi X dan Boomers, di sisi lain melaporkan lebih banyak kecemasan tentang virus.
"Kami melihat persentase Gen-X dan Boomer yang lebih tinggi menggambarkan diri mereka sangat peduli terhadap virus masing-masing 60 persen dan 63 persen," kata CEO Engine Insights Don Simons.
Generasi yang lebih tua mengindikasikan bahwa dibutuhkan lebih banyak untuk membuat mereka merasa yakin bahwa wabah Covid-19 terkendali.
Baca Juga: Rayakan 8 Tahun Jadi Mualaf, Ini Curhatan Menyentuh Ayana Moon
"Kami melihat persentase Gen X dan Boomer yang sedikit lebih tinggi mengatakan mereka perlu melihat vaksin dan Boomer secara signifikan lebih tinggi karena ingin melihat nol kasus," kata Simons.
Gen-X dan Boomers juga lebih mungkin mengharapkan periode jarak sosial yang lebih lama.
Masalah Kesehatan Mental
Tantangan kesehatan mental yang sudah menjadi topik besar bagi Milenial dan Gen-Z sebelum virus corona semakin diperkuat oleh krisis.
"Banyak anak muda berbicara tentang upaya yang mereka lakukan untuk tetap positif selama pandemi," catat Sheehan.
Salah satu responden Life Interrupt, Dani (15) mengungkapkan apa yang dirasakan banyak orang di generasinya.
"Kesehatan mental saya sebelum semua ini bukan yang terbaik. Saya memiliki masalah kesehatan mental yang parah, dan pandemi ini tidak membuatnya lebih baik," kata Dani.
Belum lagi kesedihan yang dirasakan banyak anak muda ketika mereka menyaksikan tonggak penting kehidupan seperti kelulusan, pesta ulang tahun, pernikahan, liburan dan banyak lagi bergulir tanpa dirayakan.
"Ritus peralihan tradisional sedang terganggu bagi banyak orang, rasa kehilangan ini lebih jauh berkontribusi pada pertempuran kesehatan mental yang dialami Milenial dan Gen-Z," kata Sheehan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah