Suara.com - Bassist pertama Dewa 19, Erwin Prasetya meninggal dunia karena pendarahan lambung di Rumah Sakit Sari Adih, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten pada Sabtu (2/5/2020) kemarin pukul 05.00 WIB.
"Dia pendarahan di lambung dan sempat turun kesadaran. Karena dia 'kan kerjanya terbalik," ungkap pengamat musik, Bens Leo saat dihubungi wartawan, Sabtu (2/5/2020).
Tiga hari sebelum meninggal dunia, Bens Leo bercerita Erwin sempat menelepon dan mengeluh batuk kering yang dideritanya. Saat itu Bens Leo memberikan ponselnya ke istrinya yang seorang dokter.
"Telepon dari almarhum Erwin saya berikan ke isteri saya, keduanya berdialog. Saya dengar, mas Erwin batuk kering dengan dahak warna hitam," tulis Bens Leo dikutip dari akun Facebook pribadinya.
Saat itulah dahak hitam yang dimaksud Erwin merupakan darah. Sehingga istri Bens Leo sempat memintanya segera ke rumah sakit malam itu agar ditangani medis.
Sebenarnya dilansir dari Mayo Clinic, tanda dan gejala pendarahan lambung atau saluran cerna bissa tampak jelas maupun samar. Karena, tanda dan gejalanya tergantung pada lokasi pendarahan terjadi dan tingkat keparahannya.
Pada pendarahan berlebihan mungkin penderita akan mengalami gejala, seperti:
1. Muntah darah, yang mungkin berwarna merah atau coklat gelap dan menyerupai bubuk kopi teksturnya
2. Dahak hitam
3. Pendarahan dubur, biasanya di dalam atau keluar dengan tinja
Ada pula kasus pendarahan lambung yang hanya menimbulkan gejala samar, seperti:
Baca Juga: Lemas karena Tidak Sahur? Ini Cara Agar Tetap Bugar saat Puasa
1. Sakit kepala ringan
2. Sulis bernapas
3. Pingsan
4. Nyeri dada
5. Sakit perut
Jika pendarahan mulai berkembang tiba-tiba dan cepat, penderita bisa mengalami syok. Adapun tanda dan gejalanya meliputi penurunan tekanan darah, tidak buang air kecil atau jarang, denyut nadi cepat dan ketidaksadaran.
Jika penderita mengalami gejala syok, maka seseorang harus segera membawanya ke unit gawat darurat. Jika penderita muntah darah, ada darah di feses atau feses berwarna hitam, maka segera melakukan perwatan medis untuk indikasi pendarahan gastrointestinal lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis