Berikut 4 gerakan latihan fisik yang dibagikan oleh dr Michael Triangto, pendiri Slim+ Health, Sports Therapy.
Oya, sebelum melakukan latihan fisik, dr Michael mengingatkan untuk terlebih dahulu melakukan pemanasan agar tubuh siap saat melakukan latihan fisik, sehingga bisa menurunkan risiko cedera atau dampak lainnya yang bisa membahayakan tubuh.
1. Latihan skipping
Latihan aerobik skipping atau lompat tali ini bermnafaat untuk menjaga sekaligus meningkatkan kesehatan jantung dan paru.
Seperti diketahui virus corona Covid-19 bisa menyerang jantung dan paru-paru.
Oleh karena itu, kesehatan jantung dan paru-paru harus dijaga. Caranya, selain menjaganya dengan pola makan sehat, latihan fisik salah satunya skipping juga bisa dilakukan.
Lompat tali sangat mudah dilakukan. Anda tinggal menyiapkan alat skipping, kedua tangan lalu memegang tali, kemudian putar tali ke arah belakang lalu depan diiringi kedua kaki yang melompat-lompat.Lakukan gerakan ini beberapa kali.
2. Latihan dips
Dips merupakan latihan anaerobik yang bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran.
Caranya mudah, duduklah di bibir kursi dengan kedua tangan masing-masing memegang samping kursi, lalu kedua kaki rapat memijak lantai.
Angkat tubuh bergerak maju hingga posisi bokong membelakangi kursi, lalu gerakan tubuh ke arah bawah, lalu ke atas. Lakukan gerakan ini beberapa kali.
Gerakan atau latihan fisik ini, selain untuk meningkatkan kebugaran juga sangat baik untuk melatih otot lengan.
Baca Juga: 3 Gangguan Mental Park In Kyu, Tokoh di The World of The Married
3. Latihan crunch
Crunch juga merupakan latihan anaerobik yang sangat baik untuk melatih otot perut
Caranya, masih dalam posisi duduk di kursi, lalu kedua tangan masing-masing memegang samping kursi, sementara kedua kaki rapat ke bawah.
Angkat kaki hingga menekuk perut, lalu luruskan kembali ke bawah. Lakukan gerakan ini beberapa kali.
4. Latihan push up
Latihan anaerobik push up yang biasanya dilakukan di lantai, bisa juga dilakukan dengan memanfaatkan kursi seperti yang dilakukan dr Michael Triangto.
Caranya, berdirilah menghadap kursi, lalu letakkan kedua tangan masing-masing di kedua pegangan kursi. Kemudian, kedua kaki mundur beberapa langkah dengan posisi sekitar 45 derajat.
Setelah itu, lakukan gerakan push up beberapa kali. Gerakan push up ini bermanfaat untuk melatih otot dada.
Keempat gerakan atau latihan fisik tersebut dilakukan dalam intensitas ringan dan sedang. Tingkatan ini, kata dr Michael, aman bagi orang yang sedang menjalankan puasa, karena tidak akan membuat dehidrasi dan menurunkan tekanan darah dalam tubuh.
"Cara mengetahui intensitas ringan atau sedang, dengan merasakan sendiri, apakah saat berolahraga kita sudah tidak bisa berbicara? Kalau kita sudah tak bisa berbicara saat olahraga, itu berarti sudah masuk intensitas tinggi, maka sebaiknya sudahi olahraganya," terang dr. Michael.
Dokter yang berpraktik di RS Mitra Keluarga Kemayoran ini juga menyarankan, bagi yang menjalankan ibadah puasa sebaiknya latihan fisik ini dilakukan sore hari menjelang waktu berbuka puasa, sehingga saat latihan fisik selesai dilakukan tubuh bisa segera mendapatkan asupan cairan dan makanan agar berenergi lagi.
Adapun untuk durasi, sambung dia, berdasarkan rekomendasi WHO, olahraga dianjurkan dilakukan selama 150 menit dalam seminggu.
"Jadi, olahraga ini bisa dilakukan 3 hingga 4 kali dalam seminggu. Dalam satu kali olahraga durasi minimal 30 menit sudah cukup," jelas dr Michael.
Jangan lupa pula untuk membiasakan melakukan pendinginan setelah latihan fisik yang sangat bermanfaat untuk merilekskan tubuh, pikiran, otot dan sendi sehingga dapat meminimalkan risiko kram.
Bagaimana, gampang kan caranya. Selamat mencoba!
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?