Suara.com - Otoritas kesehatan Korea selatan melaporkan lebih dari 300 orang pasien Covid-19 yang sudah sembuh kembali terinfeksi. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa orang yang kembali sakit setelah sembuh dari Covid-19 bukan tertular kembali, tapi karena kondisi lain.
Melansir dari Express, WHO menyataan bahwa pasien Covid-19 yang pulih tetapi kemudian dinyatakan positif kembali adalah kondisi di mana mereka masih mengeluarkan sel mati dari paru-paru, bukan tertular infeksi lagi.
Sel-sel paru yang tersisa dan menyebabkan hasil positif kemungkinan tidak menular.
Seorang ahli virologi mengatakan kepada MailOnline, bahwa begitu patogen dinonaktifkan oleh sistem kekebalan dan membentuk ikatan kompleks dengan antibodi, ia berhenti menular tetapi dapat diidentifikasi positif oleh tes swab.
"Kami menyadari bahwa beberapa pasien dinyatakan positif setelah mereka pulih secara klinis," kata juru bicara WHO.
"Dari apa yang kita ketahui saat ini, didasarkan pada data yang sangat baru tampaknya pasien ini mengeluarkan bahan sisa dari paru-paru mereka, sebagai bagian dari fase pemulihan," tambahnya.
Untuk beberapa patogen seperti campak, pasien yang telah mengatasinya menjadi kebal seumur hidup. Dalam kasus virus corona seperti SARS, kekebalan berlangsung hanya beberapa bulan hingga beberapa tahun.
Sementara orang dengan SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 membangun antibodi mulai sekitar seminggu setelah tertular atau sejak mereka pertama kali menunjukkan gejala. Namun, tidak jelas apakah tubuh menciptakan kekebalan yang cukup untuk melawan intrusi baru dari virus.
"Kami membutuhkan pengumpulan sampel secara sistematis dari pasien yang pulih untuk lebih memahami berapa lama mereka melepaskan virus hidup dari tubuh mereka," kata juru bicara WHO.
Baca Juga: 5 Fakta Perjalanan Hidup Adi Kurdi, Abah di Keluarga Cemara
WHO mengatakan harus lebih banyak penyelidikan dalam kasus-kasus pasien yang sembuh tetapi kembali dites positif.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan BBC, ahli epidemiologi penyakit menular Maria Van Kerhove, anggota Program Kedaruratan Kesehatan WHO, menjelaskan teori sel mati.
"Saat paru-paru sembuh, ada bagian paru-paru menjadi sel mati dan kemudian muncul," kata Van Kerhove.
"Ini adalah fragmen dari paru-paru yang sebenarnya dinyatakan positif dan bukan virus menular. Uji positif itu sebenarnya bagian dari proses penyembuhan yang dites kembali sebagai positif," tambahnya.
Para pejabat Korea Selatan masih mencari bukti lebih lanjut tentang pasien yang kembali positif.
"Di Korea selatan kami masih mencari bukti untuk mendukung teori mereka bahwa partikel-partikel itu berasal dari sel virus mati," kata direktur CDC Korea Jeong Eun-kyeong.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis