Suara.com - Masa tumbuh kembang anak balita, atau anak di bawah usia lima tahun, adalah saat paling krusial yang akan menentukan status kesehatan anak di masa depan. Itu sebabnya, sangat penting bagi Anda untuk memperhatikan asupan makanan mereka.
Pada usia balita, biasanya anak-anak sudah mengikuti pola makan yang sama dengan orangtua mereka. Apa yang orangtua mereka makan, itu juga yang akan dikonsumsi oleh anak.
Itu sebabnya, sangat penting bagi para ibu untuk memperhatikan apa yang Anda masukkan ke dalam makanan dan sajikan di meja makan. Ini termasuk penambahan gula, garam, dan MSG atau monosodium glutamat di dalam masakan.
Menurut nutrisionis dari Dancow, Eka Herdiana, mengonsumsi bumbu-bumbu seperti MSG, garam, gula, dan minyak itu harus dibatasi.
"Boleh dikonsumsi, tapi harus dalam batas yang wajar. Yang pasti konsumsinya tidak boleh berlebihan," jelasnya dalam Live Instagram, Jumat (8/5/2020).
Misalnya, konsumsi gula tidak boleh lebih dari 5 gram sehari, dan garam tidak boleh lebih dari 1 sendok teh per hari.
Kemudian, pastikan penggunaannya saat ditambahkan ke dalam makanan si buah hati dalam jumlah yang wajar, lanjut Eka.
Hal ini disebabkan kelebihan bumbu-bumbu pada masa-masa balita ini akan menentukan preferensi mereka pada masa dewasa kelak.
"Jadi kalau kita membiasakan dia makan yang manis-manis atau terlalu asin, kita akan membentuk preferensi mereka di masa mendatang. Jadi kalau sekarang mereka sudah menyukai yang terlalu manis, ke depannya mereka juga akan menjadi yang suka makan manis," terang Eka.
Baca Juga: Ini Cara Membiasakan Anak Makan Sehat
Seperti yang kita ketahui, konsumsi gula, garam, dan lemak yang berlebihan bisa menyebabkan ataupun meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular, seperti obesitas, diabetes mellitus, kolesterol, atau hipertensi.
Hal ini tentunya tidak kita inginkan. Kita pasti ingin menciptakan generasi yang berkualitas yang punya kesehatan yang optimal.
"Sehingga saat ini pada masa balita dan prasekolah adalah masa yang tepat untuk bisa memberikan ataupun membiasakan pola hidup yang sehat dan memberikan asupan gizi seimbang," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek