Suara.com - Per Sabtu, (9/5/2020), pemerintah mencatat ada sebanyak 959 korban meninggal di Indonesia karena virus corona atau Covid-19. Tak main-main, jumlah korban jiwa ini nyaris menyentuh angka 1000 kasus.
Dari data tersebut, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan 85 persen kasus meninggal karena COVID-19 di Indonesia rata-rata adalah pasien berusia di atas 45 tahun. Apalagi mereka yang berada di atas usia 60 tahun.
"Kasus positif memang didominasi oleh usia 31 hingga 59 tahun, namun risiko kematian lebih tinggi pada pasien dengan usia di atas 45 tahun," kata Prof. Wiku di Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (9/5/2020).
Data ini penting untuk dibuka ke publik sebagai panduan agar masyarakat lebih tahu apa yang harus dilakukan, dan bisa melindungi mereka yang berada di kelompok usia rentan atau usia lanjut tersebut.
Selain dari usia, kondisi penyakit penyerta seseorang juga perlu menjadi perhatian, sebab sebagian besar pasien yang terdampak Covid-19 mempunyai penyakit tertentu atau penyakit penyerta lebih dulu.
"Jadi, anggota masyarakat ini tidak bebas dari penyakit lainnya, sebab sebagian mempunyai penyakit tertentu yang disebut dengan kondisi atau penyakit penyerta," paparnya.
Sedangkan data dari gugus tugas mengungkap paling banyak pasien postif Covid-19 memiliki penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi. Ini artinya, hipertensi penyakit terbanyak yang dimiliki pasien Covid-19 di Indonesia. Disusul diabetes melitus, penyakit jantung, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
PPOK sendiri adalah penyakit disebabkan oleh pencemaran udara karena merokok atau infeksi pada paru-paru. "Jadi untuk saudara-saudara sekalian, anggota masyarakat yang memiliki penyakit penyerta seperti itu, harus betul-betul berhati-hati, bahkan ekstra hati-hati agar tidak terkena penyakit," ungkapnya.
Sebelumnya, data tim gugus tugas menunjukkan kasus positif Covid-19 di Tanah Air didominasi sekitar 60 persen oleh laki-laki. Dengan kata lain, laki-laki menjadi lebih rentan terkena Covid-19. Sementara sisanya 40 persen diderita oleh perempuan.
Baca Juga: Peneliti: Ada Korelasi Jelas antara Vitamin D dan Kematian Akibat Covid-19
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental