Suara.com - Maksimalkan Diet Saat Ramadan, Ikuti Cara Menurunkan Berat Badan Ini Ya!
Dua minggu pertama Ramadan sudah lewat dan kini seharusnya tubuh kita sudah mulai beradaptasi dengan pola makan yang baru. Namun terkadang, hal tersebut tidak mudah.
Punya waktu ekstra di rumah saat bulan Ramadan membuat kita lebih jarang bergerak dan sering ngemil usai berbuka puasa. Sehingga, turun berat badan bisa jadi hanyalah mimpi.
Mengutip Gulf News, untuk bisa tetap sehat selama Ramadan, kita harus tetep aktif, minum cukup air dan makan makanan yang sehat, terutama ketika berada di rumah aja karena pandemi virus corona.
Dua nutrisionis dari UAE Team Emirates, Gorka Prieto dan Olga Donica membagikan bagaimana cara menurunkan berat badan di dua minggu terakhir Ramadan ini:
1. Tingkatkan imunitas tubuh
Meningkatkan kekebalan tubuh juga bisa membantu menurunkan berat badan. Gorka menyebut menambah suplai vitamin dan mineral dengan mengonsumsi 3-4 porsi buah dan 2 porsi sayur saat berbuka akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Yakni dengan memberikan serat yang dibutuhkan untuk membuat usus bekerja dengan baik dan meningkatkan hidrasi. Dengan menambahkan porsi penting ini dalam pola makan Anda, secara otomatis Anda menurunkan jumlah kalori karena bisa membuat kenyang.
Olga menambahkan, mengonsumsi probiotik seperti yogurt, kimchi, bluberi, oat, bawang-bawangan, dan jamur juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh lewat pencernaan.
Baca Juga: Rain Makin Kurus, Ini Cara Menurunkan Berat Badan 10 Kg dalam 3 Bulan
2. Utamakan hidrasi
Tidak ada yang lebih penting dari tetap terhidrasi selama Ramdan. Semakin banyak air yang diminum, semakin sedikit berat cairan dan kembung yang Anda rasakan dalam tubuh, sehingga memudahkan proses menurunkan berat badan.
Menurut Gorka, jika Anda berolahraga, penuhi cairan tubuh dengan 500-700 ml air. Mengukur berat sebelum dan setelah berolahraga merupakan strategi yang baik untuk mengetahui seberapa banyak berat cairan yang hilang dan berapa yang Anda butuhkan untuk rehidrasi.
3. Pastikan makanan kaya nutrisi
Karena kita tidak terlalu sering makan, maka pastikan makanan kita kaya akan nutrisi. Diet yang seimbang, menurut Olga, adalah diet yang mengutamakan kualitas di atas kuantitas untuk bisa berhasil menurunkan berat badan.
Konsumsi sayuran dan buah-buahan berwarna-warni, misalnya yang berwarna merah mengandung flavonoid yang bisa melawan stres, biru atau ungu baik untuk sistem saraf, kuning atau oranye mengandung beta karoten yang baik untuk kesehatan kulit dan sistem imun, serta hijau yang meningkatkan fungsi pencernaan dan hati.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja