Suara.com - Satreskrim Polresta Bandung telah menangkap empat pelaku penipuan yang menjual daging babi bertuliskan daging sapi di pasar-pasar di Bandung, pada Senin (11/5/2020). Daging tersebut dipasok dari Solo, Jawa Tengah.
Dari penyelidikan, polisi telah menyita 600 kilogram daging babi, dua freezer, satu timbangan, satu kilogram boraks, satu mobil, satu motor, dan 12 besi pancing untuk menggantung daging.
Menurut Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan, secara fisik daging babi tersebut terlihat lebih pucat, dibandingkan daging sapi yang merah.
Agar mirip, pelaku menggunakan boraks untuk memerahkan daging babi, dan melabelinya sebagai daging sapi.
Boraks, yang juga disebut sebagai natrium tetraborate, merupakan mineral putih bubuk yang telah lama digunakan sebagai produk pembersih selama beberapa dekade.
Berdasarkan Healthline, boraks memiliki banyak kegunaan, di antaranya:
- Membantu menghilangkan noda, jamur, dan lumut di dinding rumah.
- Membunuh serangga, seperti semut.
- Digunakan dalam detergen dan pembersih rumah tangga untuk memutihkan dan menghilangkan kotoran.
- Menetralkan bau.
National Institutes of Health menemukan bahwa boraks berdampak buruk pada kesehatan manusia, yang termasuk mengiritasi tubuh, masalah hormon, toksisitas, dan kematian.
Melansir ThoughtCo., boraks akan bersifat racun akut pada kesehatan apabila dicerna atau dihirup. Menelan boraks dalam jumlah besar dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare.
Baca Juga: Daging Merah atau Olahan Disebut Bisa Tingkatkan Risiko Serangan Jantung
Uni Eropa (UE), Kanada, dan Indonesia menganggap paparan boraks dan asam borat sebagai risiko kesehatan yang potensial, terutama karena orang-orang terpapar dari banyak sumber dalam makanan mereka dan dari lingkungan.
Kekhawatirannya adalah paparan yang berlebihan terhadap bahan kimia, yang secara umum dianggap aman, dapat meningkatkan risiko kanker dan merusak kesuburan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis