Suara.com - Keadaan Membaik, 40 Persen Pelajar di China Sudah Kembali ke Sekolah
Sekitar 40 persen pelajar di China sudah kembali bersekolah sejak otoritas pendidikan setempat mengumumkan dimulainya lagi kegiatan belajar dan mengajar di dalam kelas.
Selain itu, para lulusan juga telah dibantu mendapatkan pekerjaan yang sesuai oleh pemerintah China.
Sebelumnya, sekitar 108 juta pelajar sudah kembali ke kelas, sebanyak 2,9 juta di antaranya mahasiswa, demikian data Kementerian Pendidikan China (MoE) yang beredar di sejumlah media resmi setempat, Kamis (14/5/2020).
Bahkan beberapa kampus di 26 provinsi dan daerah otonomi telah memulai kegiatan belajar dan mengajar di dalam kelas.
Hanya lima provinsi atau kota setingkat provinsi, yakni Beijing, Hebei, Shandong, Hubei, dan Heilongjiang yang masih tutup.
Direktur Olahraga, Kesehatan, dan Seni MoE Wang Dengfeng kepada pers mengatakan bahwa semua SMA yang dibuka telah menerima kembali 21,6 juta siswa.
Sekitar 3,27 juta siswa SMK di 24 provinsi dan daerah otonomi juga telah kembali ke bersekolah.
"Sekitar 31,5 juta siswa SMP di 29 provinsi dan daerah otonomi telah kembali ke kelas, di samping 43,84 juta murid SD. Demikian halnya pendidikan usia dini, sekitar 4,68 juta anak di delapan provinsi dan daerah otonomi telah kembali ke kelas. Jadi, secara keseluruhan jumlah yang kembali ke sekolah hampir 108 juta pelajar," ujarnya memerinci seperti yang Suara.com kutip di Antara.
Baca Juga: Razia PSBB di Tanah Abang, Puluhan Warga Disuruh Push-up hingga Sapu Jalan
Pihaknya akan terus meningkatkan kontrol dan pencegahan pandemi Covid-19 untuk memastikan kesehatan para siswa.
"Kami akan mengklasifikasi setiap orang seakurat mungkin. Contohnya, mereka yang baru pulang dari luar negeri, yang baru keluar dari rumah sakit, orang tanpa gejala, dan mereka yang tinggal di daerah berisiko tinggi harus benar-benar sehat sebelum kembali ke sekolah," kata Wang.
Menurut dia, beberapa sekolah dan kampus memberlakukan pencegahan yang sangat ketat.
"Sekarang kami punya aturan khusus tentang jarak antarsiswa dan guru serta berusaha mengatur mekanisme pengawasan kondisi kesehatan mereka dan sistem pelacakan," katanya menambahkan.
Selain pembukaan sekolah, MoE juga berupaya membantu para lulusan, terutama yang tinggal di daerah miskin, mendapatkan pekerjaan sejak bursa kerja ditiadakan saat wabah penyakit mematikan itu berjangkit.
MoE menyebutkan 132.900 lulusan perguruan tinggi dari 52 kabupaten belum terentaskan dari jurang kemiskinan. Sekitar 45.500 lulusan di antaranya mengalami kesulitan ekonomi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut