Suara.com - Ahli kesehatan memasukkan kehilangan indera penciuman sebagai gejala virus corona Covid-19. Sebelumnya, gejala umum corona Covid-19 termasuk batuk persisten, demam tinggi hingga kesulitan bernapas.
Hilangnya indera penciuman ini juga disebut anosmia, yakni kondisi umum yang mengiritasi lapisan hidung, seperti alergi atau pilek yang bisa menyebabkan seseorang kehilangan bau sementara.
Anosmia adalah masalah kesehatan yang tidak serius, tapi bisa memengaruhi kualitas hidup seseorang. Katena, mereka mungkin tidak bisa sepenuhnya mencicipi makanan dan kehilangan selera makan.
Anosmia juga bisa menyebabkan depresi, karena kondisi ini mengganggu kemampuan seseorang untuk mencium atau merasakan makanan yang enak.
Dilansir oleh healthline.com, anosmia sering disebabkan oleh pembengkakan atau penyumbatan pada hidung, yang mencegah bau tidak masuk ke bagian atas hidung.
Kondisi ini biasanya juga disebabkan oleh masalah dengan sistem yang mengirimkan sinyal dari hidung ke otak.
Karena, orang dengan anosmia mungkin kehilangan selera makan. Kondisi ini mungkin saja menyebabkan seseorang kekurangan gizi dan penurunan berat badan.
Anosmia juga bisa membahayakan nyawanya, karena itu seseorang harus memastikan alarm asap di rumahnya berfungsi dengan baik.
Selain itu, penderita anosmia juga harus berhati-hati ketika menyimpan makanan dan menggunakan gas. Karena, penderita mungkin saja kesulitan mendeteksi kebocoran gas dan makanan busuk.
Baca Juga: Merasa Lebih Bahagia Usai Memasak dan Membuat Kue? Ada Penjelasan Ilmiahnya
Adapun tindakan pencegahan komplikasi anosmia yang bisa dilakukan, antara lain:
1. Memberi label makanan dengan benar sesuai tanggal kadaluarsa
2. Membaca label pada bahan kimia seperti pembersih dapur dan insektidsida
3. Menggunakan peralatan listrik
Perawatan anosmia pun juga tergantung pada penyebabnya. Jika kondisi ini terjadi karena infeksi pilek, alergi atau sinus, maka anosmia akan hilang sendiri.
Jika tidak, Anda bisa mengonsultasikan masalah anosmia ke dokter. Sehingga dokter bisa melakukan tindakan medis yang tepat untuk mengatasi anosmia.
Berita Terkait
-
Pulang dari Mekkah, Jemaah Haji Diminta Waspada dengan Gejala Covid-19
-
Waspadai Gejala Covid-19 Subvarian EG.5, Kasusnya di Singapura sedang Melonjak
-
Kenali Gejala Covid-19 Kraken Cepat Menular, Pesan Menkes saat Ada Teman Batuk-Batuk
-
Sudah Masuk Indonesia, Apa Gejala Covid-19 Varian XBB?
-
Gejala Covid Subvarian XBB, Termasuk Batuk Terus Menerus, Sakit Kepala, sampai Nyeri Dada
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara