Suara.com - Sistem lockdown yang diberlakukan akibat pandemi virus corona ternyata berdampak pada kesehatan reproduksi perempuan, yaitu siklus menstruasi. Hal ini tidak lepas dari faktor-faktor ketidakstabilan keuangan, isolasi sosial, dan kesulitan psikologis.
"Pandemi virus corona tidak terhindarkan mengakibatkan stres dan kecemasan bagi sebagian besar populasi dan oleh karena itu da kemungkinan bahwa wanita dapat mengalami perubahan pada siklus menstruasi mereka, dengan stres yang berpotensi menyebabkan ketidakseimbangan hormon," kata Leila Frodsham, konsultan ginekolog untuk Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, Inggris.
Perubahan umum yang mungkin dialami wanita sebagai akibat dari stres, termasuk tidak mengalami menstruasi atau mengalami periode yang lebih berat atau lebih ringan.
Cara mengatasinya adalah dengan menyeimbangkan kembali hormon di dalam tubuh.
Dilansidar dari Independent, ada banyak perubahan gaya hidup yang dapat mengurangi tingkat stres Anda, yang pada akhirnya dapat menyeimbangkan hormon, serta membuat Anda terbiasa hidup di masa lockdown.
Frodsham menyarankan untuk berlatih yoga, mengatur fokus dan meditasi, selain melakukan latihan aerobik yang teratur.
"Ini juga membantu untuk melacak siklus, karena satu atau dua periode yang lebih awal atau terlambat. Tetapi, perubahan yang berulang dalam waktu lama, atau kurangnya keteraturan, harsu dibicarakan dengan profesional kesehatan."
Apabila perubahan siklus dibarengi dengan rasa sakit berlebihan atau pendarahan hebat, lebih baik mencari bantuan medis.
“Wanita yang mengalami pendarahan hebat, atau perubahan rasa sakit yang mencegah mereka menjalani kehidupan sehari-hari, harus menghubungi dokter tanpa menundanya."
Baca Juga: Presiden Erdogan Terapkan Lockdown Selama Libur Idul Fitri di Turki
Selain itu, wanita yang mengalami perubahan pada siklus menstruasi mereka dan saat ini tidak menggunakan kontrasepsi disarankan untuk melakukan tes kehamilan, hanya apabila memiliki pasangan.
Bahkan ketika lockdown dicabut, perlu diingat bahwa gangguan terhadap kehidupan kita yang disebabkan oleh wabah virus corona dapat bertahan tanpa batas waktu. Jika Anda khawatir dengan perubahan siklus menstruasi, hubungi dokter umum atau penyedia layanan kesehatan setempat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia