Suara.com - Di saat bulan Ramadan nyaris usai, pandemi Covid-19 di dunia belum juga reda. Berdasarkan laporan laman Worldometers, Sabtu (23/5/2020) pukul 09.00 WIB, tercatat ada sebanyak 5.303.393 kasus positif.
Dari data tersebut, sudah ada 2.158.510 orang sudah dinyatakan sembuh. Bahkan 339.992 orang harus meninggal dunia karena pandemi.
Amerika Serikat mencatatkan diri sebagai negara dengan kasus terbanyak di dunia, sebanyak 1.645.094 orang dinyatakan positif. Tapi sayangnya baru ada 403.201 orang yang sembuh. Kini lebih dari 1 juta orang masih dirawat karena positif Covid-19. Dan, angka kematian sudah mencapai 97.647 orang.
Sebelumnya, Brazil yang kasusnya sempat turun di bawah Rusia dan Spanyol, kini mencatatkan kenaikan kasus. Sebanyak 332.382 orang dinyatakan positif. Tapi, bersyukurnya 135.430 orang sudah sembuh. Catatan kematian di Brazil sudah ada sebanyak 21.116 orang yang meninggal dunia.
Keadaan di Rusia pada dasarnya lebih baik dari Brazil dan Amerika. Dari sebanyak 326.448 kasus, Rusia hanya mencatatkan kematian sebanyak 3.246 orang. Itu berarti, angka kematian di Rusia kurang dari 1 persen atau tepatnya 0,99 persen.
Namun kesembuhan di Rusia baru ada 99.825 orang. Ini tak lepas dari pengetesan yang dilakukan kepada lebih dari 8,1 juta penduduknya.
Di China, penurunan kasus semakin membaik, dari catatan 82.971 orang positif, 78.258 sudah sembuh. Kini hanya ada 79 orang yang sedang menjalani masa perawatan karena masih berstatus positif Covid-19. Meski begitu, ada 4.634 orang yang meninggal dunia.
Sedangkan di Indonesia sendiri, seiring semakin ditingkatkan alat pengetesan dan jumlah laboratorium, tercatat sudah ada sebanyak 20.796 orang dinyatakan positif. Sebanyak 5.057 orang berhasil sembuh, tapi kematian dialami 1.326 orang.
Indonesia mengalami sejumlah tantangan dalam penanganan Covid-19. Ramadan dan tradisi perayaan Idulfitri membuat banyak orang berpergian, juga tradisi mudik mempersulit keadaan saat ini.
Baca Juga: Skenario Gelombang Pandemi Virus Covid-19 di Masa yang akan Datang
Banyak orang bepergian ke mal, pasar, hingga mudik ke kampung halaman. Padahal pemerintah sedang menerapakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), tapi macet dan perkumpulan manusia terjadi di mana-mana.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak