Suara.com - Opor, daging, makanan bersantan, hingga ketupat memang sering kali menjadi makanan khas lebaran. Sayangnya makanan-makanan tersebut berlemak dan mengandung karbohidrat tinggi yang bisa memengaruhi kesehatan.
Oleh karena itu dilansir dari Hello Sehat, berikut adalah beberapa siasat yang bisa Anda lakukan untuk membuat makanan lebaran Anda tetap sehat.
Gunakan bahan alternatif untuk santan kental
Makanan bersantan seperti opor dan kari menjadi makanan khas lebaran. Santan mengandung kadar lemak yang tinggi sehingga tetap harus dibatasi penggunannya.
Santan kental mengandung kalori sebesar 792 kkal di mana sebagain besar berasal dari lemak. Sementara kandungan kalori santan encer sekitar 400 kkal.
Anda bisa menyiasati penggunaan santan dengan menggunakan santan encer yang sudah diperas dengan air berkali-kali. Anda juga bisa menggantinya dengan susu rendah lemak sebagai campuran masakan Anda untuk menambah rasa gurih.
Gunakan daging rendah lemak
Beda daging, berbeda pula tekstur serta kandungan lemak dan zat gizinya.
Pada daging sapi, Anda bisa memilih jenis daging sapi yang rendah lemak yaitu has luar (sirloin) dan bagian paha belakang. Hindari bagian perut dan tulang iga yang terdapat tinggi lemak.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Bertambah 949 Orang, Jubir: Ikuti Pesan Pemerintah!
Pada daging ayam, hindari kulit ayam dan daging yang berwarna gelap. Hindari juga bagian sayap ayam yang mengandung banyak lemak terutama jika disajikan dengan kulitnya.
Ganti jenis beras pada ketupat
Beras putih memiliki kadar gula dan karbohidrat tinggi, maka ada baiknya Anda mengganti dengan beras merah sebagai alternatif.
Beras putih bisa kehilangan serat, zat besi, dan sebagian besar vitamin B dalam proses pemakasan. Tetapi, beras cokelat dan beras merah masih memiliki kandungan gizi yang lengkap meskipun melalui pemrosesan yang minimum.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis